Saham-saham di Wall
Street ditutup lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WITA), meski laporan
Departemen Perdagangan AS menunjukkan kegiatan ekonomi kuartal pertama
mengalami kontraksi lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 49,38 poin (0,29 persen) menjadi berakhir pada 16.867,51.
Indikator pasar lebih luas, indeks S&P 500 naik 9,55 poin (0,49
persen) menjadi ditutup pada 1.959,53, sedangkan indeks komposit
teknologi Nasdaq melonjak 29,40 poin (0,68 persen) menjadi 4.379,76.
Produk domestik bruto (PDB) AS turun 2,9 persen pada laju tahunan
dalam tiga bulan pertama 2014, jauh lebih buruk dari perkiraan
sebelumnya 1,0 persen dan penurunan paling tajam dalam lima tahun
terakhir.
Penurunan ini mencerminkan pertumbuhan yang lebih lemah dalam
belanja konsumen, peningkatan yang lebih besar dalam ekspor dan impor
lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Para analis mengatakan pasar pada dasarnya melihat melebihi dari
laporan itu, menganggapnya sebagai melihat ke arah belakang karena data
yang lebih baru menunjukkan pertumbuhan meningkat.
"Semua orang di dunia investasi mengetahui musim dingin yang keras,
tetapi itu di kaca spion," kata Bill Lynch, direktur investasi pada
Hinsdale Associates.
"Pasar melihat ke depan."
Saham perusahaan penyiaran dan kabel naik setelah Mahkamah Agung AS
memutuskan bahwa startup televisi daring (online) Aereo melanggar hukum
hak cipta dengan mentransmisi siaran melalui peralatan antena.
Pengadilan memutuskan Aereo efektif beroperasi seperti perusahaan kabel
dan karena itu harus membayar hak siar.
CBS naik 6,2 persen, Twenty-First Century Fox naik 2,0 persen,
Comcast naik 1,1 persen dan Time Warner Cable bertambah 1,3 persen.
Perusahaan penyulingan minyak merosot setelah AS mengeluarkan izin
untuk dua perusahaan mengekspor minyak mentah untuk pertama kalinya
dalam empat dekade terakhir, berpotensi mengancam margin penyulingan
domestik.
Saham Marathon Petroleum turun 6,3 persen, Phillips 66 kehilangan 4,2 persen, dan Valero Energy jatuh 8,3 persen.
General Mills turun 3,6 persen karena laba kuartal keempat
fiskalnya datang di 65 sen per saham, jauh di bawah 72 sen yang
diproyeksikan oleh analis. General Mills mengatakan belanja promosi di
pasar negara maju "kurang efektif daripada yang kami rencanakan dan
masukan kenaikan biaya sedikit di atas perkiraan kami."
Pemimpin agrotech Monsanto melonjak 5,1 persen karena laba kuartal
ketiganya sebesar 1,62 dolar AS per saham lebih tinggi enam sen dari
perkiraan. Perusahaan menaikkan target laba jangka panjangnya dan
mengumumkan rencana pembelian kembali saham sebesar 10 miliar dolar AS.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS
berjangka waktu 10-tahun turun menjadi 2,56 persen dari 2,59 persen pada
Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,38 persen dari
3,41 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. Demikian
laporan AFP.