KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS sedikit melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu pagi, karena investor mengambil keuntungan dari penguatan greenback baru-baru ini sebelum akhir tahun. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,22 persen menjadi 89,990 pada akhir perdagangan. Analis mengatakan pelemahan dolar itu sebagian besar terkait dengan penyesuaian posisi menjelang akhir tahun karena kurangnya perkembangan baru dari perspektif ekonomi makro. Euro menuju penurunan tahunan terbesar dalam sembilan tahun terhadap dolar di tengah berita bahwa Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras gagal mendapatkan cukup dukungan untuk calon presidennya pada Senin, membuka jalan bagi pemilihan umum sela dalam waktu satu bulan, yang melemparkan ketidakpastian atas prospek politik negara itu serta integritas blok ekonomi. Di sisi ekonomi AS, harga rumah mencatat pertumbuhan lebih lambat pada Oktober, menurut Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller yang dirilis pada Selasa. Indeks Komposit 10-Kota naik 4,4 persen tahun ke tahun, turun dari 4,7 persen pada September, sedangkan Komposit 20-Kota naik 4,5 persen tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan 4,8 persen pada September. Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board tercatat 92,6 pada Desember, naik dari angka dirivisi naik 91,0 pada bulan lalu, nyaris gagal memenuhi ekspektasi pasar 93,0, kata kelompok riset Conference Board yang berbasis di New York dalam sebuah laporannya pada Selasa. Volume perdagangan tetap tipis, karena banyak investor menjauh selama musim liburan. Pada akhir perdagangan New York, euro berada datar di 1,2154 dolar, dan pound Inggris naik menjadi 1,5557 dolar dari 1,5520 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8180 dolar dari 0,8129 dolar. Dolar AS dibeli 119,55 yen Jepang, lebih rendah dari 120,72 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9895 franc Swiss dari 0,9898 franc Swiss, dan bergerak turun ke 1,1603 dolar Kanada dari 1,1634 dolar Kanada., demikian Xinhua.
31 Desember 2014
Emas naik karena saham global dan dolar melemah
Desember 31, 2014
Loco Gold
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Rabu pagi, karena pasar saham global melemah di tengah ketegangan geopolitik dan dolar AS merosot akibat beberapa ambil untung. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 18,5 dolar AS, atau 1,57 persen, menjadi menetap di 1.200,40 dolar AS per ounce. Emas berjangka hampir menghapus kerugiannya untuk 2014, karena krisis politik di Yunani menyeret indeks pasar saham utama dunia turun pada Selasa. Selain itu, ketegangan geopolitik meningkat antara Amerika Serikat dan Rusia karena Washington menambahkan pejabat-pejabat Rusia ke daftar dugaan pelanggar hak asasi manusia. Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich mengeluarkan pernyataan yang mengatakan langkah itu bisa membahayakan hubungan bilateral antara Rusia dan Amerika Serikat. Indeks Spot Dolar AS, ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga sesi, menambahkan dukungan terhadap kenaikan harga emas. Para pedagang juga sedang menunggu rilis laporan pengangguran mingguan, yang dijadwalkan akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu pagi, bukan Kamis, karena pemerintah dan pasar akan tutup pada Kamis untuk libur Tahun Baru. Perak untuk pengiriman Maret bertambah 49,7 sen, atau 3,15 persen, menjadi ditutup pada 16,276 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 16,6 dolar AS, atau 1,38 persen, menjadi ditutup pada 1.219,30 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Harga minyak dunia turun ke terendah
Desember 31, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga
minyak mentah dunia turun ke tingkat terendah lima tahun pada Selasa pagi, dengan para analis menyalahkan ekspektasi berita yang
lebih buruk untuk permintaan karena kondisi ekonomi lebih lambat. Patokan
AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk
pengiriman Februari, kehilangan 1,12 dolar AS menjadi berakhir pada
53,61 dolar AS per barel setelah bertahan di kisaran 56 dolar AS selama
hampir dua minggu. Minyak
mentah Brent untuk pengiriman Februari, patokan London, turun 57 sen
dari penutupan Jumat (26/12) menjadi 57,88 dolar AS per barel. Keduanya terakhir diperdagangkan di tingkat tersebut pada Mei 2009. Analis
mengatakan para pedagang lebih banyak dililit tekanan turun yang
ditimbulkan oleh dampak situasi politik di Yunani pada ekonomi Eropa,
ekspektasi data buruk di sektor industri Tiongkok, dan kemungkinan
peningkatan lain dalam persediaan minyak AS. "Ini adalah lingkungan yang sangat bearish di luar sana," kata John Kilduff dari Again Capital. Harga
yang lebih kuat pada awal perdagangan Senin didorong tanda-tanda bahwa
produksi Libya dapat terpangkas kembali akibat kebakaran tangki
penyimpanan di tengah bentrokan antara pemerintah dan pasukan milisi, tetapi itu memiliki sedikit dampak abadi di pasar, Kilduff mencatat. Bob
Yawger dari Mizuho Securities mengatakan ada penyebab jangka pendek
lainnya untuk penurunan, termasuk operator tangki penyimpanan AS yang
mencoba mengurangi kepemilikan mereka untuk alasan pajak pada akhir
tahun, demikian AFP.
Emas turun tertekan penguatan dolar AS
Desember 31, 2014
Loco Gold
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa pagi, karena dolar AS menunjukkan penguatan di tengah krisis politik di Yunani yang mendorong euro melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 13,4 dolar AS, atau 1,12 persen, menjadi menetap di 1.181,90 dolar AS per ounce. Sementara itu, Indeks Spot Dolar AS naik 0,18 persen menjadi 90,1910 di pasar New York. Indeks adalah ukuran dari kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Dolar AS naik terhadap euro sebagai reaksi terhadap krisis politik di Yunani. Parlemen Yunani pada Senin menolak presiden baru, memicu pemilihan umum nasional lebih awal yang sekarang akan dijadwalkan 25 Januari. Beberapa analis mengatakan bahwa emas mungkin menggelar reli yang signifikan pada awal Januari setelah mengurangi kondisi overboughtnya. Para analis yang sama percaya bahwa volatilitas jangka pendek tinggi karena volume rendah, logam mulia masih akan cenderung lebih tinggi. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 36,8 sen, atau 2,28 persen, menjadi ditutup pada 15,779 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 17,2 dolar AS, atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 1.202,70 dolar AS per ounce.
30 Desember 2014
Investor bersiap hadapi "January Effect"
Desember 30, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Investor bersiap menghadapi "January Effect" atau fenomena anomali pasar modal di mana harga-harga saham cenderung mengalami kenaikan pada dua pekan pertama di bulan Januari. "Jadi pada awal tahun 2015 itu investor asing akan melihat sektor mana yang bagus di tahun tersebut dan mulai melakukan aksi beli sehingga harga saham diperkirakan mengalami kenaikan," kata Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy Rulandy S Makarawung di Semarang, Senin. Menurut dia, sejumlah sektor akan memiliki pergerakan positif untuk selanjutnya bisa memberikan keuntungan yang baik investor. Sektor-sektor tersebut terutama yang berhubungan dengan infrastruktur. "Sektor infrastruktur akan tumbuh positif dan pasti diminati oleh investor asing mengingat Indonesia baru saja ganti pemerintahan sehingga sektor infrastruktur masih menjadi fokus utama," katanya. Beberapa sektor yang berkaitan dengan infrastruktur dan diprediksikan akan mengalami pertumbuhan positif di antaranya semen, jasa konstruksi, dan jalan tol. Selain itu, sektor yang berhubungan dengan konsumer juga diprediksikan tumbuh positif salah satunya perusahaan telekomunikasi. Dengan pertumbuhan di sejumlah sektor saham tersebut pihaknya juga memrediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 6.000. "Oleh karena itu, kami menyarankan investor agar lebih banyak melakukan aksi beli," katanya. Ia menambahkan dengan bursa saham yang semakin menguat maka rupiah juga akan menguat menyusul fenomena investor asing melakukan aksi jual dollar dan selanjutnya ditukarkan ke rupiah untuk membeli saham IHSG. Sementara itu, pada akhir tahun ini momentum positif untuk sektor infrastruktur mulai terlihat. Bahkan, dengan adanya pelemahan harga minyak mentah secara berkesinambungan maka semen dan maskapai penerbangan akan menikmati katalis positif.
Saham AirAsia anjlok, terburuk sejak 2011
Desember 30, 2014
News
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga saham AirAsia, maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar di Asia Tenggara, anjlok di pasar Kuala Lumpur, Senin, setelah salah satu pesawat jetnya hilang bersama 162 orang di dalamnya. Namun para analis mengatakan dampak pada sektor maskapai tarif murah akan terbatas karena popularitasnya di mata konsumen. Saham perusahaan merosot 12 persen menjadi 2,60 ringgit pada pembukaan sesi, tetapi pulih sedikit menjadi berada di 2,69 ringgit, masih turun 8,50 persen--pada penutupan. Itu adalah penurunan terbesar AirAsia sejak 2011. Sekitar 102 juta saham AirAsia diperdagangkan, membuatnya sahamnya paling aktif di bursa. Pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia menghilang dalam penerbangan dari Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, ke Singapura setelah pilot sempat meminta perubahan rencana penerbangan akibat badai cuaca. Badan SAR Nasional Indonesia mengatakan kemungkinan pesawat jatuh ke dasar laut. Seorang pialang lokal mengatakan kepada AFP, para investor terus menjual saham AirAsia. Namun tekanan jual tampaknya berkurang karena mereka mencerna fakta bahwa pesawat yang hilang milik unit usaha perusahaan Malaysia itu berada di Indonesia. Shukor Yusof, pendiri perusahaan riset penerbangan Endau Analytics, mengatakan investor dan kreditur akan tetap kuat di belakang AirAsia dan CEO-nya Tony Fernandes, yang mengubah maskapai itu menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah paling sukses di Asia. "Reaksi pasar sangat alamiah. Saya tidak terkejut," katanya, "Saya kira kepercayaan investor akan kembali dengan cepat karena maskapai ini memiliki model bisnis yang kuat." Shukor juga mengatakan insiden tersebut tidak akan mengurangi antusiasme publik untuk bepergian dengan AirAsia. "Insiden ini akan memiliki dampak yang sangat minimal pada load factor AirAsia di kuartal berikutnya. Ini tidak akan merusak bottom line perusahaan penerbangan," kata dia. Indonesia melanjutkan kembali pencarian pesawat yang hilang di Laut Jawa pada Minggu pagi melalui laut dan udara pada Senin pagi. Ekonom Ya Kim Leng, dekan Sekolah Bisnis Universitas Sains dan Teknologi Malaysia, mengatakan dampak negatif pada harga saham perusahaan akan berumur pendek. "Kejadian ini tidak akan mengurangi perjalanan udara pada AirAsia karena maskapai bertarif murah yang menarik bagi pasar massal di tengah meningkatnya kemakmuran di kawasan itu," dia mengatakan. AirAsia, yang tidak pernah mengalami kecelakaan fatal, mengatakan jet yang hilang menjalani pemeliharaan terakhir pada 16 November. Hilangnya pesawat itu datang pada akhir tahun nan penuh bencana bagi penerbangan Malaysia. Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret dengan 239 penumpang dan awak. Dalam penerbangan Juli, MH17 ditembak jatuh di atas wilayah Ukraina yang bermasalah dengan hilangnya semua 298 penumpang dan awak pesawat. AllianceDBS menurunkan peringkat saham AirAsia dari "buy" menjadi "hold" untuk alasan yang tidak terkait dengan hilang pesawat, mengatakan beban utang yang sebagian besar dalam mata uang dolar akan lebih berat pada tahun depan karena dolar AS menguat terhadap ringgit. Analis Tan Kee Hoong juga mengatakan maskapai penerbangan mungkin tidak sepenuhnya diuntungkan dari harga minyak yang lebih rendah, karena manajemen telah mengindikasikan bahwa beberapa penghematan akan diteruskan kembali kepada konsumen melalui biaya tambahan bahan bakar yang lebih rendah.
Harga minyak dunia turun ke terendah
Desember 30, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia turun ke tingkat terendah lima tahun pada Selasa pagi, dengan para analis menyalahkan ekspektasi berita yang lebih buruk untuk permintaan karena kondisi ekonomi lebih lambat. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, kehilangan 1,12 dolar AS menjadi berakhir pada 53,61 dolar AS per barel setelah bertahan di kisaran 56 dolar AS selama hampir dua minggu. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, patokan London, turun 57 sen dari penutupan Jumat (26/12) menjadi 57,88 dolar AS per barel. Keduanya terakhir diperdagangkan di tingkat tersebut pada Mei 2009. Analis mengatakan para pedagang lebih banyak dililit tekanan turun yang ditimbulkan oleh dampak situasi politik di Yunani pada ekonomi Eropa, ekspektasi data buruk di sektor industri Tiongkok, dan kemungkinan peningkatan lain dalam persediaan minyak AS. "Ini adalah lingkungan yang sangat bearish di luar sana," kata John Kilduff dari Again Capital. Harga yang lebih kuat pada awal perdagangan Senin didorong tanda-tanda bahwa produksi Libya dapat terpangkas kembali akibat kebakaran tangki penyimpanan di tengah bentrokan antara pemerintah dan pasukan milisi, tetapi itu memiliki sedikit dampak abadi di pasar, Kilduff mencatat. Bob Yawger dari Mizuho Securities mengatakan ada penyebab jangka pendek lainnya untuk penurunan, termasuk operator tangki penyimpanan AS yang mencoba mengurangi kepemilikan mereka untuk alasan pajak pada akhir tahun, demikian AFP.
Dolar AS menguat terhadap Euro ke tertinggi dua tahun
Desember 30, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS naik terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa pagi, dan menguat terhadap euro ke tertinggi lebih dari dua tahun, di tengah gejolak pemilu di Yunani. Euro jatuh terhadap dolar AS di tengah berita bahwa Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras gagal mendapatkan cukup dukungan untuk calon presidennya pada Senin, membuka jalan bagi pemilihan umum sela dalam waktu satu bulan, yang melemparkan ketidakpastian atas prospek politik di negara itu serta integritas blok ekonomi. Kurs euro/dolar menyentuh 1,2143 di sesi awal, tingkat terendah sejak Agustus 2012. Volume perdagangan tetap tipis karena banyak investor menjauh selama musim liburan. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,19 persen menjadi 90,205 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2154 dolar dari 1,2176 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5520 dolar dari 1,5558 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8129 dolar dari 0,8117 dolar. Dolar AS dibeli 120,72 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,39 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9898 franc Swiss dari 0,9878 franc Swiss, dan bergerak naik 1,1634 dolar Kanada dari 1,1626 dolar Kanada.
29 Desember 2014
Wall Street capai rekor tertinggi baru setelah Natal
Desember 29, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street naik ke rekor tertinggi baru setelah libur Natal pada Sabtu pagi, karena para investor masih menikmati laporan PDB luar biasa Amerika Serikat yang dirilis awal pekan ini. Indeks Dow Jones Industrial Average, mencetak kenaikan hari ketujuh berturut-turut, naik 23,50 poin (0,13 persen) menjadi 18.053,71, tingkat tertinggi baru selama ini. Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 6,89 poin (0,33 persen) menjadi 2.088,77, juga sebuah rekor tertinggi, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq meningkat 33,39 poin (0,70 persen) menjadi 4.806,86. Para analis mengatakan saham-saham terus bergerak lebih tinggi setelah Departemen Perdagangan AS pada Selasa (23/12) menempatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS kuartal ketiga pada lima persen. "Dalam perdagangan tipis hari ini, bias kenaikan pasar telah menarik kami sedikit lebih tinggi," kata David Levy, manajer portofolio di Kenjol Capital Management. Raksasa teknologi Apple naik 1,8 persen. Pergeseran itu terjadi di tengah meningkatnya keyakinan pada laba Apple mendatang, kata 24/7 Wall Street. Amazon menguat dua persen karena mengumumkan bahwa mereka menambahkan lebih dari 10 juta anggota baru ke jasa pengiriman Amazon Prime selama musim belanja liburan tahun ini.
Emas naik didorong aksi "short covering"
Desember 29, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Sabtu pagi, karena minyak mentah sedikit menguat, namun volume perdagangan tipis pasca libur Natal,. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 21,8 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi menetap di 1.195,30 dolar AS per ounce. Analis mengatakan bahwa kenaikan harga emas setelah Natal itu sebagian besar karena "short-covering" (pembelian kembali emas yang telah dijual) oleh spekulan setelah logam mulia tergelincir selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Beberapa analis mengaitkan kenaikan emas terhadap harga minyak mentah yang lebih tinggi, karena kerusuhan di Libya telah mengurangi pasokan. Tiga kapal tanker minyak terbakar di pelabuhan minyak terbesar Libya pada Jumat, setelah serangan oleh kelompok militan Libya dengan granat roket. Sejak 13 Desember, pertempuran telah memangkas produksi minyak Libya dari 800.000 barel per hari menjadi sekitar 200.000 barel, menurut pejabat Libya. Keuntungan emas sedikit menurun karena harga minyak berbalik negatif dan dolar AS menguat terhadap mata uang utama. Likuiditas di pasar masih sedikit pada Jumat setelah liburan Natal. Pasar utama lainnya seperti Australia, Hong Kong, Singapura dan Inggris tutup. Perak untuk pengiriman Maret naik 43,7 sen, atau 2,78 persen, menjadi ditutup pada 16,147 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 27,6 dolar AS, atau 2,31 persen, menjadi ditutup pada 1.219,9 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Harga minyak dunia turun setelah libur Natal
Desember 29, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah dunia turun pada Sabtu pagi, setelah liburan Natal di tengah volume perdagangan yang tipis. Minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 1,11 dolar AS menjadi ditutup pada 54,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun 0,79 dolar AS menjadi menetap pada 59,45 dolar AS per barel. Pasar minyak mentah Amerika Serikat ditutup pada Kamis untuk liburan Natal. Harga minyak jatuh pada Rabu (24/12), karena laporan pemerintah menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan. Persediaan minyak mentah AS bertambah 7,3 juta barel menjadi 387,2 juta barel pada pekan yang berakhir 19 Desember, tingkat tertinggi sejak Juni, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan. Pasar memperkirakan akan melihat penurunan 2,5 juta barel. Stok di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, naik satu juta barel menjadi 28,8 juta barel, kata EIA. Produksi minyak mentah AS turun 10.000 barel per hari menjadi 9,13 juta barel pada pekan lalu. Para pedagang percaya bahwa persediaan AS masih pada tingkat yang cukup tinggi. Pasar juga mengamati dengan seksama situasi di Libya. Milisi Islam menyerang pelabuhan minyak terbesar negara itu, Es Sider, dan beberapa tanki terbakar, perusahaan milik negara National Oil Corp. mengatakan Jumat, demikian Xinhua.
Dolar AS menguat setelah libur Natal
Desember 29, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Sabtu pagi, di tengah volume perdagangan yang tipis setelah liburan Natal. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,23 persen menjadi 90,039 pada akhir perdagangan. Indeks dolar menyentuh 90,093, tingkat tertinggi sejak April 2006 pada Selasa (23/12), karena laporan menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat naik pada tingkat tahunan sebesar 5,0 persen di kuartal ketiga, yang terkuat dalam lebih dari satu dekade. Sementara yen Jepang melemah terhadap dolar AS menyusul berita pada Jumat bahwa produksi industri Jepang pada November turun 0,6 persen, gagal memenuhi perkiraan pasar untuk kenaikan 0,8 persen. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2176 dolar dari 1,2219 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5558 dolar dari 1,5554 dolar. Dolar Australia tidak berubah pada 0,81117 dolar. Dolar AS dibeli 120,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,15 yen dari sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9878 franc Swiss dari 0,9841 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1626 dolar Kanada dari 1,1628 dolar Kanada, demikian Xinhua.
26 Desember 2014
Dolar AS melemah setelah naik tajam
Desember 26, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis pagi, setelah naik tajam di sesi sebelumnya didukung berita bahwa ekonomi kuartal ketiga negara itu tumbuh lebih kuat dari yang diperkirakan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,18 persen menjadi 89,900 pada akhir perdagangan. Indeks menyentuh 90,093, tingkat tertinggi sejak April 2006 di sesi sebelumnya setelah laporan menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat naik pada tingkat tahunan sebesar lima persen pada kuartal ketiga, membuat laju terkuat dalam lebih dari satu dekade. Para analis mengatakan greenback memangkas beberapa keuntungannya pada Rabu, di tengah spekulasi pasar bahwa reli baru-baru ini terlalu cepat. Momentum kenaikan ekonomi AS telah mendukung ekspektasi investor bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015. Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu bahwa dalam pekan yang berakhir 20 Desember, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan musiman di AS mencapai 280.000, turun 9.000 dari tingkat belum direvisi minggu sebelumnya 289.000. Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2200 dolar dari 1,2178 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik ke 1,5557 dolar dari 1,5519 dolar. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,8109 dolar dari 0,8097 dolar. Greenback dibeli 120,46 yen Jepang, lebih rendah dari 120,73 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS turun ke 0,9856 franc Swiss dari 0,9874 franc Swiss, dan naik menjadi 1,1628 dolar Kanada dari 1,1616 dolar Kanada.
Emas turun tertekan data AS yang lebih kuat
Desember 26, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Kamis pagi, tertekan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih kuat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari berakhir turun 4,5 dolar AS, atau 0,38 persen, menjadi menetap di 1.173,50 dolar AS per ounce. Departemen Tenaga Kerja AS, sebagaimana dikutip Xinhua, melaporkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu, lebih lanjut mendukung pandangan bahwa ekonomi AS hidup kembali. Dalam pekan yang berakhir 20 Desember, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman adalah 280.000, turun 9.000 dari tingkat yang direvisi minggu sebelumnya 289.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu. Data positif datang satu hari setelah Biro Analisis Ekonomi AS merevisi pertumbuhan produk domestik bruto kuartal ketiga menjadi lima persen, angka terkuat sejak kuartal ketiga 2003. Para analis mengatakan aliran data AS yang kuat bisa mendorong Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, merugikan emas yang tak menghasilkan bunga. Sementara itu, harga minyak merugi pada Rabu, karena laporan pemerintah menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS meningkat lebih dari yang diperkirakan. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 5,7 sen, atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 15,71 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 0,6 dolar AS, atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.191,1 dolar AS per ounce.
BEI tidak beroperasi pada 25-26 Desember 2014
Desember 26, 2014
News
KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak beroperasi pada tanggal 25-26 Desember 2014 sehubungan dengan libur Hari Raya Natal dan cuti bersama. Menurut laman BEI mengenai Kalender Libur Bursa 2014 yang dikutip Rabu menyebutkan bahwa penetapan cuti bersama Hari Raya Natal itu mengacu atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama Nomor.5 Tahun 2013, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: 225 Tahun 2013, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 05/SKB/MENPAN-RB08/2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2014. Kemudian, Bursa Efek Indonesia juga menetapkan hari libur Bursa pada 31 Desember 2014 mendatang, dalam rangka menyambut pergantian tahun baru. Selain jadwal itu, libur bursa akan ditetapkan kemudian apabila kegiatan kliring diadakan oleh Bank Indonesia atau karena adanya pengumuman pemerintah mengenai peniadaan kegiatan kerja pada suatu hari tertentu.
Rupiah menguat ke 12.452/dolar Amerika
Desember 26, 2014
News
KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat 10 poin menjadi Rp12.452 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.462 per dolar AS.Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Bank Indonesia yang masih menjaga volatilitas pasar uang di dalam negeri menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah di tengah membaiknya produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal ke-3 tahun ini."Rupiah masih bertahan di area positif meski terbatas,"katanya. Penguatan rupiah yang relatif terbatas itu menyusul PDB Amerika Serikat pada kuartl ke-3 direvisi naik menjadi 5 persen dari publikasi awal yang sebesar 3,9 persen, sehingga akan menimbulkan ekspektasi di kalangan pelaku pasar bank sentral AS (Federal Reserve) semakin mendekati untuk menaikkan suku bunganya."Kondisi itu membuat potensi indeks dolar AS menguat masih terbuka terhadap rupiah," katanya.Sementara itu, Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa laju mata uang rupiah juga dibayangi oleh data-data ekonomi Inggris yang masih melambat.Di sisi lain, lanjut dia, melemahnya harga logam untuk konstruksi di Tiongkok seiring berkurangnya permintaan dari sektor properti menunjukkan perekonomian di sana masih melambat.
24 Desember 2014
Pertumbuhan ekonomi AS dorong Wall Street ke rekor baru
Desember 24, 2014
News Market
KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street melambung mengirim indeks Dow di atas 18.000 untuk pertama kalinya pada Rabu pagi, setelah data pemerintah memperkirakan ekonomi Amerika Serikat kuartal ketiga tumbuh spektakuler sebesar lima persen. Indeks saham unggulan melewati ambang batas terbaru pada saat-saat pembukaan pasar dan tinggal di atas 18.000 pada sisa sesi perdagangan, melanjutkan apa yang disebut "Santa Claus Rally" yang dimulai setelah pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat minggu lalu. Seperti dilansir kantor berita AFP, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir pada 18.024,17, naik 64,73 poin (0,36 persen). Indeks berbasis luas S&P 500 juga mencatat rekor baru, meningkat 3,63 poin (0,17 persen) menjadi 2.082,17, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 16,00 poin (0,33 persen) menjadi 4.765,42. Pada tingkat lima persen, pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ketiga adalah yang terbaik sejak 2003. Angka yang digambarkan sebagai "mind-blowing" oleh salah satu analis ini juga lebih baik daripada estimasi pemerintah sebelumnya (3,9 persen) dan proyeksi para analis (4,3 persen). Selain itu pengeluaran untuk konsumsi naik 3,2 persen, lompatan terbesar sejak akhir 2013. Analis juga menyebutkan pertumbuhan yang kuat dalam pertahanan pengeluaran dan ekspor. Angka-angka pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan "ekonomi menyala pada semua silinder untuk pertama kali di banyak kuartal," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial. Namun kegembiraan itu agak diimbangi oleh data pesanan barang tahan lama AS -- indikator investasi bisnis -- yang turun 0,7 persen pada November. Low mengatakan pesanan barang tahan lama menyiratkan bahwa belanja modal kuartal keempat akan menurun, mungkin tajam, "menunjukkan pertumbuhan kuat di kuartal ketiga akan diikuti oleh pertumbuhan lebih lambat pada kuartal keempat. " Rekor pada Selasa adalah yang ke-36 bagi Dow pada 2014, menurut S&P Dow Jones Indices. Serentetan rekor terbaru dari ekuitas terjadi menyusul pertemuan Fed pada Rabu (17/12), di mana bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga rendah, memberikan penilaian ekonomi yang cukup optimis dan mengatakan akan "bersabar" sebelum menaikkan suku bunganya. Sektor-sektor menonjol pada Selasa termasuk bank-bank besar seperti anggota Dow JPMorgan Chase dan Wells Fargo. Saham ritel Macy dan TJX Companies juga menguat, serta perusahaan minyak ExxonMobil dan Chevron karena harga minyak menguat dari terendah baru-baru ini. Sementara sektor terlemah adalah obat-obatan, termasuk anggota Dow Pfizer dan Merck serta perusahaan biotek Celgene dan Biogen. Investor mengkhawatirkan perang harga di antara perusahaan farmasi setelah perusahaan manajemen resep Express Scripts mengganti obat hepatitis Gilead Sciences dengan alternatif biaya lebih rendah dari saingannya AbbVie. Saham-saham Amerika Serikat bisa naik lebih tinggi lagi dalam beberapa hari mendatang karena para manajer dana yang berinvestasi dalam ekuitas terlihat mempergunakan kesempatan sentimen positif, kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.
Langganan:
Postingan (Atom)