Bloomberg (10/12) – Emas memangkas gain selama dua hari sejalan dengan para investor mengkaji mengenai waktu Federal Reserve AS akan memangkas stimulus pasca adanya tanda-tanda membaiknya pasar tenaga kerja, dengan para pembuat kebijakan menyatakan bahwa ekstra tapering telah meningkat. Emas Bullion untuk pengiriman langsung turun sebesar 0.2% pada level $1,238.16 per ounce, dan ditransaksikan pada level $1,238.99 pukul 8:40 pagi di Singapura. Emas telah turun sebesar 26% pada tahun ini, menuju penurunan tahunan pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir, terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai mempertimbangkan kembali pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar sejalan dengan membaiknya ekonomi AS. Data pada pekan lalu menunjukkan bahwa payroll AS naik sebesar 203,000 di bulan November, naik dari perkiraan sebelumnya. Federal Open Market Committee berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 Desember mendatang. Emas mengalami rebound dari level $1,210.61 pada tanggal 6 Desember lalu, terendah sejak tanggal 5 Juli lalu, terkait tanda-tanda naiknya permintaan di China, konsumen terbesar kedua di dunia. Volume untuk emas bullion murni sebesar 99.99% pada Shanghai Gold Exchange, yang merupakan acuan spot kontrak, naik sebesar 14,063 kilogram kemarin, tertinggi sejak tanggal 28 November lalu. Emas untuk pengiriman bulan Februari gain sebesar 0.3% ke level $1,238.30 per ounce pada Comex di New York, naik pada hari kedua. Volume transaksi sebesar 61% dibawah rata-rata 100 hari lalu pada waktu ini, menurut data yang dihinpun oleh Bloomberg. Perak turun 0.4% ke level $19.7921 per ounce, memangkas kenaikan selama dua hari, pasca menyentuh satu pekan tertingginya sebesar $19.9972 kemarin. Platinum turun 0.2% ke level $1,372.15 per ounce, sementara palladium sedikit berubah pada level $736.03 per ounce. (bgs)
|
10 Desember 2013
Investor Kaji Stimulus, Emas Hentikan Kenaikan Dalam 2 Hari
Desember 10, 2013
News Market