AFP , ( 2/9 ) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Senin pagi setelah pengumuman dari Presiden AS, Barack Obama untuk meminta persetujuan anggota parlemen atas aksi militer terhadap Suriah meredakan prospek tentang serangan secepatnya, kata analis.
Kontrak utama West Texas Intermediate (WTI), New York untuk pengiriman Oktober, turun $ 1,47 menjadi $ 106,18 per barel di perdagangan pertengahan pagi, sementara minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun US $ 1,15 ke level $ 112,86 per barel.Pasar finansial AS akan tutup pada hari Senin untuk libur Hari Buruh federal. 'Investor kini menunggu keputusan Presiden Obama untuk mengambil keputusan tentang intervensi ke Suriah dari anggota parlemen AS,' ungkap Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura kepada AFP. Setelah pengumuman pada hari Sabtu lalu, Obama meluncurkan upaya lobi-lobi intensif untuk mempengaruhi anggota parlemen untuk menimbang apakah akan mendukung aksi militer terhadap Suriah terhadap dugaan penggunaan senjata senjata kimia, kata seorang pejabat hari Minggu lalu. Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, namun para pedagang masih dikhawatirkan tentang konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak mentah tersenit, termasuk tetangganya Irak, yang menjadi eksportir utama. Keputusan mengejutkan dari Obama untuk menyerahkan masalah itu ke Kongres secara efektif mendorong aksi militer sampai setidaknya 9 September ketika anggota parlemen AS kembali dari reses musim panas mereka. (brc)
Kontrak utama West Texas Intermediate (WTI), New York untuk pengiriman Oktober, turun $ 1,47 menjadi $ 106,18 per barel di perdagangan pertengahan pagi, sementara minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun US $ 1,15 ke level $ 112,86 per barel.Pasar finansial AS akan tutup pada hari Senin untuk libur Hari Buruh federal. 'Investor kini menunggu keputusan Presiden Obama untuk mengambil keputusan tentang intervensi ke Suriah dari anggota parlemen AS,' ungkap Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura kepada AFP. Setelah pengumuman pada hari Sabtu lalu, Obama meluncurkan upaya lobi-lobi intensif untuk mempengaruhi anggota parlemen untuk menimbang apakah akan mendukung aksi militer terhadap Suriah terhadap dugaan penggunaan senjata senjata kimia, kata seorang pejabat hari Minggu lalu. Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, namun para pedagang masih dikhawatirkan tentang konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak mentah tersenit, termasuk tetangganya Irak, yang menjadi eksportir utama. Keputusan mengejutkan dari Obama untuk menyerahkan masalah itu ke Kongres secara efektif mendorong aksi militer sampai setidaknya 9 September ketika anggota parlemen AS kembali dari reses musim panas mereka. (brc)