LONDON (16/9) - Reuters – Komoditi emas turun dihari Senin, dengan pihak market yang memperkirakan dimulainya langkah pengurangan stimulus moneter pendorong komoditas the Fed sesegera mungkin dibulan ini meski terdapat penarikan kembali Lawrence Summers untuk mendahului bank sentral A.S. Konsensus bahwa the Fed akan mengurangi pembelian obligasinya yang semula, pada saat ini sebesar $85 sebulan, hingga sebesar $10 dan akan mengumumkan langkah pengurangan pada program quantitative easing (QE) setelah pertemuannya ditanggal 17-18. Ditarik kembalinya mantan sekretaris Treasury Summers dari lomba the Fed yang dapat menunjukkan sebuah pendekatan yang lebih bertahap untuk kebijakan pengetatan moneter, dengan pelari utama yang potensial Janet Yellen yang dianggap sebagai lawan yang lebih dovish. Berita tersebut telah mengirim mata uang dollar menuju mendekati empat pekan terendah terhadap sejumlah mata uang lainnya, yield treasury A.S menuju sebulan terendah dan saham Eropa menuju lima tahun tertinggi namun hal tersebut telah membatasi dampak pada komoditi emas, yang naik hampir sebesar $10 per ons sebelum melepaskan gain. Spot emas jatuh sebanyak 1.4% menuju sesi terendah dilevel harga $1,307.60 per ons sebelumnya dan ditransaksikan dilevel harga $1,317.94, turun 0.6% pada jam 1353 GMT, yang telah membukukan penurunan mingguan tertajamnya selama lebih dari dua bulan pada pekan lalu, terjatuh sebanyak 4.6%. “Prospek bahwa nada dari the Fed akan tetap dovish bersifat bagus untuk ekuitas namuntidak untuk emas pada saat ini, dengan dibutuhkannya sebuah kombinasi dari penurunan yield dan perkiraan inflasi yang bergerak naik untuk melihat emas yang lebih kuat.”menurut analis Credit Suisse Karim Cherif. Emas dan ekuitas keduanya telah terdorong oleh program quantitative easing (QE), seiring dengan peningkatan likuiditas market disektor keuangan, harga bullion turun 19% tahun ini setelah sinyal dari the Fed utntuk memulai menahan QE. “Meski the Fed akan melakukan apapun untuk meminimalisir dampaknya, mereka harus segera mulai langkah pengurangannya bulan ini atau jika tidak akan mengalami banyak kritikan,”menurut Societe Generale Robin Bhar.(tito)