Reuters (17/9) – Sektor perbankan terbesar Italia dihari Senin mundur secara sepihak dari sebuah kontrak ketenagakerjaan dengan lebih dari 300.000 karyawan seiring perjuangan mereka untuk membangun kembali laba dan mengurangi karyawan, yang memicu serikat tenaga kerja terhadap ancaman aksi mogok.Grup pemberi pinjaman ABI telah menganulir kesepakatan secara kolektif yang terkini selama lebih dari Sembilan bulan terakhir sebelum berakhir masa berlakunya di pertengahan tahun 2014, mengirim sebuah pesan yang menginginkan pemotongan biaya substansial dalam kesepakatan yang berikutnya.Sedagkan dalam sebuah surat kepada serikat pekerja, ABI mengatakan jatuhnya laba dan kebutuhan untuk mengesampingkan lebih banyak dana dikarenakan oleh adanya persyaratan dari pihak regulator dibalik keputusan tersebut.Sementara itu jalan keluar yang lebih awal dari kontrak tersebut akan memberikan lebih banyak waktu bagi kedua belah pihak untuk bernegosiasi sebelum tenggat akhir bulan Juni ditahun depan, berdasarkan pernyataan dari pihak ABI.Terpukul oleh krisis hutang di zona euro dan dipaksa untuk mendongkrak basis kapitalnya, para pemberi pinjaman Italia telah menjual asetnya, ditutupnya kantor cabang dan mengumumkan pengurangan 19.000 pekerjaan sejak 2011 seiring mereka berupaya untuk mengurangi biaya dan meningkatkan segi keuntungan tradisional yang lemah.Namun pihak serikat mengatakan pada tahun lalu bahwa mereka mengkhawatirkan industri tersebut sedang mempersiapkan hilangnya sebanyak 35.000 pekerjaan secara keseluruhan.Sedangkan tingkat pengembalian rata-rata pada ekuitas untuk pemberi pinjaman Italia telah jatuh 0.47% ditahun 2012, dari peningkatan sebanyak 2.38% pada tahun sebelumnya, berdasarkan data dari pihak ABI tiap tahunnya.Pergerakan kontrak tersebut ”merupakan serangan yang tak pernah terdengar pada hak pekerja dan kami akan merespon dengan kekuatan , termasuk sebuah aksi mogok,” menurut Lando Maria Sileoni, secretary general serikat FABI, sementara pemimpin serikat lainnya mendengungkan peringatan aksi mogok Sileoni.Resesi terpanjang Italia sejak akhir PD II, yang dimulai dipertengahan tahun 2011, telah menekankan laba disektor perbankan, dengan memaksanya untuk mengesampingkan lebih banyak uang untuk menutupi pinjaman kredit macet.Saham besar pemberi pinjaman dari obligasi pemerintahan Italia juga telah mengekspose mereka menuju pada resiko kebangkitan kembali krisis di zona euro.(tito)
|
17 September 2013
Bank di Italia Mundur Dari Kontrak, Memicu Ancaman Mogok Kerja
September 17, 2013
News Market