Bloomberg (17/9) - Dolar melemah, diperdagangkan hampir pad level terendah dalam sebulan, sebelum pembuat kebijakan Federal Reserve memutuskan apakah akan mengurangi stimulus moneter pada pertemuan dua hari mulai hari ini. Euro menguat untuk hari kedua terhadap dolar dan yen setelah laporan industri menunjukkan kepercayaan investor Jerman naik lebih dari perkiraan, menambah bukti ekonomi terbesar Eropa adalah mendapatkan momentum pertumbuhan. Rupee India turun dalam dua minggu pada spekulasi penurunan stimulus AS yang bisa melukai permintaan untuk aset emerging market. The Bloomberg US Dollar Index, yang melacak dolar terhadap kinerja sekeranjang 10 mata uang utama, turun 0,1% ke level 1,020.14 pada pukul 11:05 waktu New York, setelah jatuh ke level 1,017.30 kemarin, level terendah sejak 12 Agustus Dolar jatuh 0,1% ke level $ 1,3349 per euro setelah mencapai $1,3386 kemarin, level terlemah sejak Agustus 28. Mata uang AS naik 0,3% menjadi 99,36 yen sementara euro 17-negara naik 0,4% menjadi 132,60 yen. Dolar Australia menguat 0,4% ke level 93,57 sen AS setelah mencapai level harga 93,94 sen kemarin, level terkuat sejak 19 Juni. Dolar Selandia Baru naik untuk hari kedua, naik 0,8% menjadi 82,39 sen. Ini menyentuh 82,30 sen kemarin, terbesar sejak 16 Mei. (izr)