New York, Bloomberg (28/08) – Indeks Standard & Poor 500 rebound dari level terendah delapan minggu setelah dibantu penguatan saham-saham energi disamping para investor yang masih melihat perkembangan konflik di Suriah Indeks S & P 500 naik 0,3 persen menjadi 1,634.96 di New York. Indeks itu ditutup dekat dari tingkat rata-rata 100 hari terakhir di 1,638.27, setelah merosot di bawah level itu kemarin untuk pertama kalinya sejak bulan Juni. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Averagenaik 48,38 poin, atau 0,3 persen ke 14,824.51. Tujuh dari 10 kelompok industri utama di S & P 500 naik, dengan sektor energi mencatat kenaikan terbesarnya sebesar 1,8 persen. Saham Chevron naik 2,5 persen menjadi $ 121,81, Exxon Mobil reli 2,3 persen menjadi $ 88,84 dan Marathon Oil Corp naik 3,7 persen menjadi $ 34,60 mengikuti kenaikan harga minyak sebesar 1 persen ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Indeks S & P 500 tercatat turun 1,6 persen pada sesi sebelumnya, ke level terendah sejak 3 Juli di tengah kekhawatiran bahwa AS akan mengambil tindakan terhadap Suriah. AS dan Inggris telah mengatakan bahwa mereka siap untuk mengambil tindakan militer terhadap Suriah tanpa otorisasi dari Dewan Keamanan PBB. Setelah Rusia mengatakan keberatan dengan resolusi PBB yang ditawarkan oleh otorisasi Inggris untuk melindungi warga sipil, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah yang dianggap "tepat" tanpa persetujuan badan internasional. AS dan sekutu NATO-nya mulai menyajikan pembenaran mereka untuk aksi militer untuk meluncurkan serangan sambil menyiapkan bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia pada rakyatnya sendiri. (brc)