Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

11 Juli 2013

Tokyo, Bloomberg (10/07)

Saham-saham Jepang melemah, dengan indeks Topix tergelincir dari tujuh minggu terakhir karena penguatan yen di tengah penghindaran risiko (risk aversion) setelah ekspor China mencatat penurunan terbesar sejak 2009. Indeks Topix turun 0,1 persen menjadi 1,195.20 pada penutupan di Tokyo, setelah kemarin naik ke level tertinggi sejak 22 Mei. Volume perdagangan adalah 16 persen di bawah rata-rata 30-hari sebelum Bank of Japan memberikan keputusan kebijakan besok. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 persen menjadi 14,416.60. Indeks Topix naik 4,8 persen pekan lalu, membawa peningkatan lebih dari tiga minggu terakhir menjadi lebih dari 12 persen, terbesar sejak April 2009. Setelah terjun sebanyak 18 persen dari level tertinggi 22 Mei, indeks tersebut kini telah pulih di tengah optimisme terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe yang akan mendorong pertumbuhan melalui reformasi ekonomi setelah pemilihan umum pada tanggal 21 Juli mendatang. Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari ini. Dewan kebijakan moenter kemungkinan akan tetap mempertahankan program pembelian obligasi menurut ke-20 ekonom yang disurvey Bloomberg. 13 dari mereka tidak melihat adanya pelonggaran kebijakan tambahan dalam enambulan ke depan. Bank sentral Jepang juga akan membahas peningkatan penilaian ekonomi domestik dengan menggunakan kata "pulih" untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Ekspor luar negeri China turun 3,1 persen dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan estimasi rata-rata dari kenaikan sebesar 3,7 persen dalam survei Bloomberg News atas 39 ekonom. Ini adalah penurunan terbesar sejak 2009. Sementara, impor turun 0,7 persen setelah penurunan 0,3 persen pada bulan Mei.