Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

11 Juli 2013

Hong Kong, Bloomberg (10/07)

Saham-saham Hong Kong berakhir menguat karena spekulasi bahwa China akan memperkenalkan langkah-langkah baru untuk merangsang perekonomian setelah tingkat ekspor mengalami kontraksi terbesar sejak 2009 dan Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan terhadap pertumbuhan global. Indeks Hang Seng naik 1,1 persen dan ditutup pada posisi 20,904.56 di Hong Kong setelah naik sebanyak 1,8 persen dan jatuh sebanyak 0,2 persen. Hang Seng China Enterprises Index yang juga dikenal sebagai indeks H-share, naik 1,8 persen menjadi 9,215.08. "Angka perdagangan baik ekspor dan impor yang dirilis di pagi hari tidak begitu baik, sehingga pasar sekarang mengharapkan ada beberapa kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah China yang akan mengarah ke rebound," kata Linus Yip, kepala strategist dari First Shanghai Securities di Hong Kong Ekspor hina dan impor China turun secara tak terduga pada bulan Juni sebagai tanda bahwa melemahnya permintaan global dan domestik akan mengintensifkan perlambatan ekonomi di negara itu. Pengiriman ke luar negeri (ekspor) China turun sebesar 3,1 persen dari tahun sebelumnya, berdasarkan rilis dari Administrasi Umum Bea Cukai di Beijing hari ini, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3,7 persen yang diperkirakan dalam survei Bloomberg. Ini adalah penurunan terbesar sejak ekspor merosot sebesar 14 persen pada bulan Oktober 2009. Sementara, tingkat impor turun sebesar 0,7 persen bulan lalu setelah terkoreksi di bulan Mei sebesar 0,3 persen. ini, tidak berubah dari tahun 2012, dan kurang dari 3,3 persen yang diperkirakan pada bulan April lalu, kata IMF yang berbasis di Washington kemarin. (brc)