Bloomberg, (6/5) - Yen mempertahankan kerugian terhadap dolar setelah penurunan terbesarnya dalam dua minggu terakhir pada tanda-tanda pemulihan AS kini tengah mengumpulkan kecepatannya. Yen diperdagangkan 0,9 persen dari level 100 per dolar setelah angka pada 3 Mei lalu menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di AS turun secara tak terduga ke level terendah empat tahun. Mata uang Australia melemah terhadap ke-16 mata uang utama lain setelah laporan ekonomi yang menunjukkan bahwa tingkat penjualan ritel di negara itu turun secara tak terduga, sehari sebelum bank sentral Australia mengumumkan tingkat suku bunga. Yen tergelincir 0,1 persen ke 99,08 per dolar pada pukul 10:13 am di Singapura dari level tanggal 3 Mei ketika mata uang tersebut merosot 1,1 persen. Mata uang Jepang itu menyentuh level terendah empat tahun di 99,95 pada tanggal 11 April lalu, dan telah menurun 0,1 persen ke 130,01 per euro. Mata uang bersama Eropa tersebut menguat 0,1 persen menjadi $ 1,3124. Pasar Jepang ditutup hari ini untuk libur nasional. Dealer mata uang terbesar di dunia memprediksi bahwa dolar akan menguat karena pertumbuhan ekonomi AS terus melaju di semester kedua tahun ini. Deutsche Bank AG, Citigroup Inc, UBS AG dan Barclays Plc memperkirakan kenaikan sebanyak 8 persen terhadap euro hingga tanggal 31 Desember mendatang. (brc)