Bloomberg, (20/5) - Pengembang properti bawa index saham China menguat pada perdagangan Senin pagi setelah laporan menunjukkan bahwa harga untuk rumah baru mengalami kenaikan pada bulan lalu di 68 dari 70 kota yang dilacak oleh pemerintah China. Index Shanghai Composite sedikit berubah pada posisi 2,283.22 pukul 09:56 am waktu setempat. Index tersebut melonjak hingga 1,4 persen pada 17 Mei lalu atas spekulasi bahwa pemerintahnya akan mempercepat reformasi ekonomi. Index CSI 300 naik sebesar 0,1 persen ke 2,593.27, sementara Hang Seng China Enterprises Index melonjak 1,6 persen setelah pasar saham Hong Kong kembali dibuka pasca libur Jumat lalu. Indeks Shanghai Composite naik 1,6 persen selama pekan lalu, menandai gain mingguan beruntun terpanjang dalam empat bulan terakhir setelah badan perencanaan ekonomi negara itu mengatakan bahwa proyek investasi untuk bandara dan gas tidak memerlukan pra-persetujuan lagi dari pemerintah. Pemerintah China telah membentuk kelompok kerja untuk menyusun perubahan fiskal dan restrukturisasi keuangan, berdasarkan laporan dari Caixin Online. Indeks itu telah jatuh 6,2 persen dari puncaknya pada 6 Februari tahun ini di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi domestik yang akan mengurangi keuntungan perusahaan. Kenaikan harga rumah di kawasan Guangzhou, Beijing dan Shanghai adalah yang terbesar dalam basis tahunan sejak data tersebut di keluarkan Januari 2011, berdasarkan laporan dari Biro Statistik Nasional China pada tanggal 18 Mei kemarin. Angka kota-kota yang menunjukan kenaikan dari tahun sebelumnya adalah sama seperti bulan Maret, atau yang terbesar sejak September 2011. Pembuat kebijakan China telah berusaha untuk menghindari gelembung properti dan membuat rumah menjadi lebih terjangkau sambil berusaha mendorong ekonomi yang mulai kehilangan momentumnya pada kuartal pertama lalu. Memperluas kampanye untuk menentang spekulasi di bidang properti bisa menurunkan perkebembangan sektor real estate yang saat ini masih bisa membantu melawan perlambatan di bidang manufaktur dan mendukung permintaan untuk baja, semen dan barang rumah tangga. "Pemerintah menghadapi dilema," kata Zhang Zhiwei, kepala ekonom China dari Nomura Holdings Inc di Hong Kong. "Mereka harus membuat pilihan antara harga properti dan pertumbuhan ekonomi." China mungkin akan memperluas uji coba pajak properti ke kota-kota lainnya tahun ini, mengutip China Securities Journal. Pajak kemungkinan akan dikenakan terutama pada rumah yang baru dibeli, menurut laporan itu. Kota di Shanghai dan Chongqing telah mulai diuji coba dengan pajak properti teresbut.(brc)