Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

20 Mei 2013

Saham Asia lanjutkan penguatan; yen rebound, emas melemah

Bloomberg, (20/5) Saham-saham Asia naik diperdagangan awal pekan (Senin), memperpanjang reli dua minggunya setelah terpicu oleh data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan sehingga mendorong permintaan untuk aset berisiko. Yen rebound dari level terendah sejak Oktober 2008 namun emas dan perak memimpin logam mulia untuk bergerak lebih rendah. Index MSCI Asia Pacific naik 0,7 persen pada pukul 9:28 pagi di Tokyo, sementara indeks Nikkei 225 Stock Average melonjak sebesar 1 persen ke level tertinggi sejak Desember 2007. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Yen menguat sebesar 0,5 persen di 102,73 per dolar. Sementara, emas turun 0,9 persen ke harga $ 1,347.18 per ounce dan perak kehilangan 3,7 persen di $ 21,426 per ounce. Penguatan saham-saham global menguat dalam empat minggu terakhir telah meningkatkan kapitalisasi pasar hingga $ 2.3 trilyun mengikuti data-data ekonomi dari Amerika yang yang mengisyaratkan pemulihan pada pasar perumahan dan beberapa pejabat Federal Reserve menyarankan untuk memperkecil program pembelian obligasi. Harga rumah baru naik di 68 dari 70 kota besar di China selama bulan April dan Kantor Kabinet Jepang akan mengeluarkan penilaian terhadap perekonomian hari ini setelah laporan 16 Mei lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonom Jepang di kuartal pertama mengalahkan perkiraan analis. "Kami tetap positif pada ekuitas regional Asia dalam jangka menengah," kata Michael Kurtz, kepala strategi ekuitas global pada Nomura Holdings Inc. "Pengaturan kebijakan yang akomodatif, dalam banyak kasus, meningkatkan permintaan sektor swasta di AS dan pergeseran kebijakan moneter dan fiskal yang supportive di Eropa seharusnya bisa membantu mendukung pertumbuhan, laba dan resiko." (brc)