Bloomberg, (2/5) - Saham-saham Asia jatuh untuk hari kedua setelah keluar laporan pertumbuhan payrolls AS dan manufaktur yang lebih lemah menambah bukti nyata dari perlambatan ekonomi terbesar di dunia, sementara penguatan yen membatasi prospek pendapatan bagi eksportir Jepang. MSCI Asia Pacific Index turun 0,3 persen menjadi 140,94 pada pukul 12:15 p.m. di Tokyo, dengan lima saham jatuh untuk setiap tiga yang naik. 7 dari 10 kelompok industri pada indeks tersebut mundur. Pasar saham di China kembali dibuka pasca liburan panjang. Nikkei 225 Stock Average Jepang melemah 0,5 persen dan Indeks Topix kehilangan 0,3 persen. S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,7 persen, memperpanjang kerugiannya setelah laporan dari pemerintah menunjukkan bahwa tingkat perizinan bangunan turun secara tak terduga pada bulan Maret. NSX 50 Index Selandia Baru turun 0,7 persen. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,3 persen dan Indeks Taiex Taiwan naik 0,3 persen. Hang Seng Hong Kong melemah 0,3 persen dan Shanghai Composite index turun 0,1 persen karena aktivitas manufaktur China yang menurun bulan lalu - menambah tanda-tanda bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut masih bisa turun untuk kuartal kedua berturut-turut. Index Regional MSCI Asia Pacific naik 9,3 persen sejak tahun hingga kemarin di tengah optimisme Jepang akan menggunakan langkah-langkah lebih berani untuk mengalahkan deflasi dan pembuat kebijakan di AS dan China tetap siaga untuk menopang pertumbuhan. (brc)