24/05 (Reuters) – Emas berbalik melemah tipis pada hari Jumat karena beberapa partisipan keluar posisi menjelang long weekend AS, tetapi berhasil mencatat persentase kenaikan terbesar mingguan dalam satu bulan, didukung oleh penurunan pasar saham dan depresiasi dolar. Komentar dari seorang pejabat Federal Reserve yang memperkecil desas-desus bank sentral AS yang bersiap untuk mengekang stimulus moneter juga menopang harga emas. Emas berjangka COMEX Juni ditutup pada $ 1,386.6 per ounce, turun $5.2, atau 0,37 persen. Minggu ini emas mendapat dorongan dari kejatuhan pasar ekuitas, dimana di Eropa pada hari Kamis membukukan penurunan terbesar satu hari dalam hampir setahun. Pada hari Jumat, saham AS jatuh untuk hari ketiga, menempatkan indeks di jalur negatif untuk minggu pertamamereka sejak pertengahan April. "Melemahnya dolar dikombinasikan dengan lanjutan QE, beberapa pembelian fisik pada tingkat yang lebih rendah muncul pada khususnya ke China, semua faktor tersebut telah membantu emas dalam beberapa hari terakhir, "kata Robin Bhar, analis logam mulia di SocieteGeneraleGroup di London. QE merupakan singkatan dari Quantitative Easing (pelonggaran kuantitatif), atau program Federal Reserve untuk membeli surat pengakuan utang sekitar $85 miliar per bulan untuk menjaga suku bunga AS tetap rendah dan merangsang ekonomi. Dolar AS melanjutkan penurunannya terhadap yen dan berada di lajut untuk kerugian mingguan terbesar dalam 3 tahun terhadap mata uang Jepang. Euro naik 0,7 persen minggu ini terhadap dolar, kenaikan mingguan pertama dalam3 periode. Selama sesi AS, emas bergerak ke teritori negatif dengan beberapa partisipan enggan untuk menahan posisi beli emas mereka selama libur akhir pekan Memorial Day di Amerika Serikat,mengingat ketidakpastian terbaru tentang kebijakan Federal Reserve. (rf)