Bloomberg (24/05) – Saham-saham Hong Kong berakhir turun 0.23 persen pada hari Jumat dalam perdagangan volatile sehari setelah kejatuhan besar yang dipicu oleh data manufaktur China dan tanda-tanda bahwa Amerika akan secepatnya menarik stimulus moneternya. Index Hang Seng kehilangan 51.01 poin ke posisi 22,618.67 dengan tingkat turnover sebesar HK$53.83 milyar, turun 0.2 persen selama sepekan. Index ditutup pada level tertinggi 3,5 bulan hari Senin lalu, namun jatuh selama empat hari berikutnya dengan puncaknya terjadi setelah rilis pra data manufaktur China dari HSBC yang menunjukan adanya kontraksi aktivitas. Market jatuh 2.54 persen pada hari Kamis. “Kecemasan utama untuk saham-saham Hong Kong tetap kepada ekonomi China yang mengalami kemunduran,” ungkap Ben Kwong, kepala operasional dari KGI Asia. “Menjadi jelas bahwa kepemimpinan baru China ingin mentolerasi kemunduran pertumbuhan sebagai ganti dari pertumbuhan yang berkualitas, tapi risiko yang sebenernya adalah bahwa perlemahan menjadi terlalu dalam.” Pasar regional juga menghadapi tekanan setelah ketua the Fed, Ben S bernanke mengatakan bahwa bank sentral bisa saja untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan yang saat ini masih berlangsung senilai $85milyar di beberapa rapat berikutnya. Produsen computer, Lenovo naik 3.8 persen ke HK$615.15 juta, dengan HSBC menggarisbawahi bisnis smartphone, tablet dan server akan menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang. (brc)