Bloomberg (02/04) –- saham-saham Jepang turun untuk hari kedua, dengan index Topix tutup dibawah level kunci 1000 untuk pertama kali dalam sebulan terakhir setelah data manufaktur Amerika meleset dari perkiraan dan yen naik ke level terkuat dalam empat pekan terakhir, menurunkan prospek terhadap pendapatan para eksportir. Index Topix berakhir di level 991.23, atau turun 0.9% - merupakan level terendah sejak 5 Maret lalu. Index Nikkei 225 stock average jatuh 1.1% ke 12,003.43, memangkas 2.3% penurunan sebelumnya. Volume perdagangan mencapai 28% diatas rata-rata 30-hari. “Partisipan pasar mengambil napas mengikuti reli terbarunya ditengah ekspektasi yang ekstrim terhadap pemerintah untuk melakukan upaya stimulus agresif dalam mendongkrak perekonomian domestik,” kata Ayako Sera, market strategist dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd. “Depresiasi yen telah terlalu cepat dan tajam jadi kita bisa melihat konsolidasinya sekarang.” Indeks Institute for Supply Management di Amerika turun menjadi 51,3 pada bulan Maret dari 54,2 di Februari. Perkiraan median dari ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah untuk penurunan tipis ke 54. Pembacaan 50 adalah garis pemisah antara pertumbuhan dan kontraksi. Saham-saham eksportir menurun karena yen naik ke level 92,57 terhadap dolar AS, terkuat sejak 28 Februari. Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menegaskan bahwa bank sentral akan melakukan apa pun yang bisa mengalahkan deflasi dan akan melakukan pelonggaran moneter yang berani. Dia berbicara di parlemen menjelang pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai besok (Rabu), kali pertamanya sebagai gubernur sejak peralihan dari Masaaki Shirakawa bulan lalu. (brc)