Bloomberg, (25/3) - Siprus menyetujui garis besar dari perjanjian bailout internasional, membuka jalan untuk pinjaman darurat senilai 10 miliar euro ($ 13 miliar) darurat dan menghilangkan ancaman default negara. Kesepakatan antara Siprus dan "troika" yang di wakili oleh para pemberi pinjaman internasional telah dicapai dalam pembicaraan semalam di Brussels dan diratifikasi oleh menteri keuangan dari 17-negara zona euro. "Ini adalah hasil terbaik untuk orang-orang Siprus dan Uni Eropa," kata Presiden Siprus, Nicos Anastasiades kepad wartawan. Euro naik setelah kesepakatan yang akan membuat Siprus menjadi negara kelima untuk mendapatkan penyelamatan sejak krisis utang euro pecah di Yunani pada tahun 2009 lalu. Mata uang Eropa itu naik 0,3 persen menjadi $ 1,3023 pukul 2:15 pagi waktu Brussels. Dalam perjanjian tersebut, salah satunya mengatakan bahwa Siprus populer Bank Pcl (CPB) yang akan ditutup dan dibagi. Bank of Cyprus Plc akan mengambil alih aset yang layak dari bank gagal bersama dengan 9 miliar euro pada bank sentral-memberikan bantuan likuiditas darurat, menurut tiga pejabat Uni Eropa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraan sedang berlangsung. Ini adalah kedua kalinya dalam sembilan hari terakhir Siprus membuat kesepakatan dengan kreditur Eropa dan IMF. Kesepakatan pertama, dicapai pada tanggal 16 Maret, namun runtuh tiga hari kemudian ketika parlemen Siprus menolak syarata pengenaan pajak pada semua rekening bank. Kembung oleh investasi dari Rusia, Siprus bank memiliki aset sebesar 750 persen dari produk domestik bruto negara itu, lebih dari dua kali lipat rata-rata zona euro. Perusahaan-perusahaan Rusia dan individu memiliki sekitar $ 31 miliar di Siprus, menurut Moody Investors Service. (brc)