Reuters, (8/3) - Saham-saham Nikkei Jepang berakhir pada level tertinggi 53-bulan pada hari Jumat setelah didukung oleh sektor eksportir dan real estate yang merespon bullishnya data ekonomi AS, pelemahan yen, dan kelanjutan optimisme pelonggaran kebijakan agresif yang akan segera diadopsi oleh kepemimpinan baru Bank Sentral Jepang (BOJ). Nikkei 225 menguat 2,6 persen menjadi 12,283.62, level penutupan tertinggi sejak September 2008. Untuk minggu ini, indeks tersebut naik 5,8 persen, kenaikan mingguan terbesar sejak Desember 2011. Sementara itu, Topix naik 1,6 persen menjadi 1,020.50. Kenaikan saham didukung oleh data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dari perkiraan yang memberikan sinyal perbaikan lebih lanjut pada pasar pekerjaan AS, serta pelemahan yen yang mencapai titik terendah 3,5 tahun di ¥ 95,44 terhadap dolar pada Jumat setelah data ekspor China yang kuat mendorong selera risiko investor. Investor juga bullish setelah BOJ menaikkan outlook-nya pada hari Kamis, mencatat pertemuan kebijakan terakhir yang dipimpin oleh Gubernur Masaaki Shirakawa bahwa ekonomi Jepang telah "keluar dari posisi terbawahnya". Calon penerus, Haruhiko Kuroda diperkirakan akan menerapkan pelonggaran kebijakan yang agresif. Pembelian saham juga didukung oleh berita dari Badan Keuangan Jepang yang mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan melonggarkan peraturan yang disebut dengan aturan uptick, untuk memungkinkan short selling saham hanya dengan harga yang lebih tinggi dari perdagangan terakhirnya. (brc)