Bloomberg (12/03) – Nikkei 225 Stock Average menghentikan kemenangan beruntun terpanjang sejak Juli 2009, setelah indikator teknis mengisyaratkan pasar telah naik terlalu jauh dan terlalu cepat. Index Nikkei 225 turun 0,3 persen dan ditutup pada level 12,314.81 di Tokyo, menghentikan gain beruntun delapan hari. Index Topix kehilangan 0,4 persen menjadi 1,035.90 setelah naik sebanyak 1 persen. Index kekuatan relatif (RSI) yang merupakan ukuran dari momentum pasar untuk index Nikkei 225 naik ke level 73 kemarin, dimana diatas level 70 adalah dipandang oleh para pedagang sebagai sinyal saham yang overbought. "Pasar telah overheating dalam jangka pendek dan siap untuk profit taking," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior dari Mizuho Securities Co "Tetapi sentimen pasar tetap kuat. Dari sini, para investor akan menunggu dan melihat apa kebijakan BOJ benarbenar akan terealisasi." Saham-saham naik sebelumnya setelah calon Deputi Gubernur BOJ, Kikuo Iwata mengatakan bahwa bank sentral bisa mengakhiri deflasi hanya melalui pembelian utang pemerintah dan tidak perlu membeli aset berisiko untuk memenuhi target inflasi. Iwata berbicara di sidang parlemen majelis tinggi hari ini. Secara terpisah, risalah dari pertemuan BOJ menunjukkan bahwa para anggota setuju untuk mengejar pelonggaran yang agresif untuk mencapai target harga. (brc)