Bloomberg, (14/3) - Saham-saham di Asia turun, dipimpin oleh produsen bahan baku dan sektor properti China ditengah kekhawatiran tentang pengetatan properti di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut yang membayangi poistifnya data penjualan ritel AS dan tingkat pekerjaan di Australia yang melampaui estimasi. Benchmark dari perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong turun untuk hari keempat berturut-turut, memasuki fase koreksi setelah jatuh 10 persen dari level tertingginya baru-baru ini. MSCI Asia Pacific Index turun 0,3 persen menjadi 134,82 pada pukul 09:42 am waktu Tokyo, dengan hampir tiga saham yang turun untuk setiap satu yang naik. Indeks itu telah reli 4,6 persen sejak awal tahun hingga kemarin di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi Amerika dan China. Gubernur Bank Sentral China, Zhou Xiaochuan mengatakan kebijakan yang telah diterapkan kemarin-kemarin sudah "tidak lagi dilonggarkan" di tengah ancaman inflasi. Hang Seng Index, Hong Kong turun 0,8 persen, sedangkan Shanghai Composite Index, China sedikit berubah setelah meluncur selama lima hari. Kospi Index, Korea Selatan turun 0,7 persen, sementara S&P/ASX 200 Index, Australia turun 0,8 persen dan Nikkei 255, Jepang naik 0,2 persen. (brc)