Kontak Perkasa Futures - Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini gagal menembus level resisten di USD 1.850 per ounce karena didorong oleh aksi jual.
Optimisme akan hadirnya vaksin Corona Covid-19 menjadi penyebab turunnya harga emas ini. Optimisme ini tidak bisa ditahan oleh data pengangguran di AS yang meningkat.
Mengutip CNBC, Jumat (11/12/2020), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.832,20 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.837,40 per ounce.
“Kegagalan teknis menembus level USD 1.850 membuat investor emas kurang agresif. Mereka sebagian besar melakukan aksi jual dan lebih memilih untuk memegang uang tunai, ” kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia BMO, Tai Wong.
"Ke depan, harga emas sedang mencari kisaran yang nyaman dengan prospek kenaikan yang lebih pelan secara keseluruhan." tambah dia.
Harga emas awalnya naik setelah data pekerjaan AS mengalami kenaikan dan sikap akomodatif dari Bank Sentral Eropa untuk memberikan stimulus lebih besar.
Namun kemudian kenaikan tersebut terhenti dan harga emas tak mampu menembus level resisten.
“Banyak investor lebih berhati-hati menjelang liburan, Anda akan melihat pergerakan yang lebih tidak menentu ke depannya,” kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya.