Kontak Perkasa Futures - Nama Warren Buffett tentu sudah tidak asing lagi di telinga para investor pasar modal. Ia adalah seorang super star saham. Kepiawaiannya dalam berinvestasi menghantarkannya menjadi salah satu crazy rich dunia.
Pria yang berbintang Virgo itu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 90 tahun pada 30 Agustus lalu. Di usia senjanya Buffett saat ini memiliki kekayaan sebesar US$ 78,9 miliar atau setara dengan Rp 1.160 triliun (kurs Rp 14.700/US$) sebagaimana dicatatkan Forbes.
Dengan kekayaan sebesar itu, mungkin yang ada di benak kita adalah cuan sebanyak itu tak akan habis untuk menghidupi cucu cicit hingga tujuh turunan. Buffett tak bisa dipisahkan dari saham. Prinsip investasinya dikenal dengan istilah value investing.
Bagi seorang value investor seperti Buffet, melihat saham dari harganya saja di pasar bukanlah investasi. Buffet dikenal dengan cara investasinya yang terbukti melampaui berbagai generasi.
Membeli saham yang berfundamental serta berprospek bagus degan harga murah (undervalued). Namun apakah strategi ini yang membuat Warren Buffett tajir melintir dan jadi figur investor paling sukses sepanjang sejarah?
Strategi value investing memang menjadi salah satu faktor yang membuat Buffett memiliki kekayaan yang fantastis. Ia jatuh cinta dengan strategi ini setelah membaca buku-buku gurunya yaitu Benjamin Graham seperti securities analysis dan yang paling fenomenal adalah intelligence investor.
Namun ada hal lain yang membuat Buffett setajir itu.
Kuncinya adalah berinvestasi sejak dini dan sepanjang masa.
Berbagai literatur profil Buffett menyebutkan, pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway ini mulai berinvestasi sejak usia 10 tahun.
Hanya dalam kurun waktu 20 tahun setelahnya kekayaan pria yang dijuluki dengan Oracle of Omaha atau sang peramal dari Omaha itu sudah mencapai US$ 1 juta.
Namun jika Buffett adalah seorang yang mengikuti mainstream yaitu berhenti berinvestasi di usia 60 tahun dan lebih memilih bermain golf atau menghabiskan waktu dengan anak cucu, maka kekayaan Buffett tak akan sebesar sekarang.
Jika pada usia 60 tahun Buffett berhenti berinvestasi dan dengan asumsi per tahunnya return yang dihasilkan investor kelas kakap itu mencapai 22% per tahun maka kekayaan Buffett ditaksir hanya akan sebesar US$ 11,9 juta atau 99,99% lebih rendah dari sekarang.
Buffett tidak berinvestasi dalam jangka pendek. Semboyan Buffett yang fenomenal adalah ia ingin berinvestasi dan memiliki perusahaan untuk selama-lamanya. Investasi untuk jangka yang sangat panjang memang memberikan keunggulan berupa fenomena compounding (bunga berbunga/pelipatgandaan).
The Power of Compounding ini memang nyata. Dengan adanya fenomena ini orang sekelas Buffett bisa mengakumulasi kekayaannya dari waktu ke waktu.
Source : CNBC indo