Kontak Perkasa Futures - Kendati harga emas terkontraksi pada Jumat pekan lalu, analis masih meyakini logam mulia dapat segera kembali ke level kuncinya di USD 1.500.
Seperti diketahui, harga emas turun 1 persen di hari Jumat (11/10) dimana hampir selama 2 pekan, emas berjangka COMEX diperdagangkan rendah di level USD 1.487 per ounce.
PT kontak Perkasa - Selain itu, emas juga tertekan disebabkan optimisme negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Investor kini menunggu kelanjutan sementara dari kesepakatan dagang AS-China.
Menoleh kembali, salah satu alasan terbesar harga emas terkoreksi ialah pertemuan Presiden Trump dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada Jumat sore.
Trump bahkan dalam cuitanya di twitter memberi sinyal positif pada pertemuan tersebut: "Hal-hal baik sedang terjadi di China Trade Talk Meeting. Perasaan hangat dibanding di masa lalu, seperti masa-masa dulu. Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri hari ini. Semua ingin melihat sesuatu yang signifikan terjadi!" kata dia di Twitter seperti dilansir Kitco, Senin (14/10/2019).
PT Kontak Perkasa Futures - Ditengah aksi jual besar-besaran komoditi emas, analis yakin harga emas akan kembali naik ke USD 1.500 dan menguji resistance di USD 1.525.
"Emas akan kembali lebih baik pada pekan ini dan akhirnya kembali pada posisi USD 1.500 di minggu-minggu selanjutnya," ujar Managing Director RBC Wealth Management George Gero kepada Kitco.
Tak hanya itu, Analis Teknikal Senior Jim Wyckoff juga mengungkapkan harga emas dari sisi teknis terindikasikan akan naik pada pekan ini.
"Tawar-menawar akan masuk mencari harga terendah. Grafik juga masih menunjukan momentum bullish," pungkas Wyckoff.
Sementara itu, jika harga emas berhasil menembus level USD 1.525 per ounce, Ahli Strategi Senior RJO Futures Phillip Streible menyebut investor akan menyimpan emas untuk jangka waktu yang panjang.
Source liputan 6