PT. KONTAK PERKASA FUTURES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perekonomian Indonesia masih dihadapkan pada masalah defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan defisit neraca perdagangan.
Untuk mengatasi masalah itu, Indonesia membutuhkan ekspor dan investasi terutama yang berorientasi pada ekspor serta investasi yang mengarah kepada substitusi impor. Namun, menurut Jokowi, ihwal penyelesaian masalah-masalah itu masih terkendala.
"Jadi yang namanya penyederhanaan perizinan saya sudah bolak balik ngomong lebih dari 20 tahun tidak bisa selesaikan defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, karena ekspor kita. Kedua investasi kita. Dua hal itu tak bisa kita selesaikan dengan baik," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
"Kita tahu masalahnya itu. Ini niat atau enggak niat? Mau atau enggak mau? Kalo dua (masalah itu) bisa diselesaikan, rampung kita," lanjutnya.
Menurut Jokowi, bila perlu izin untuk investasi berorientasi ekspor dan substitusi impor tidak diperlukan. Izinnya dapat diberikan kemudian.
"Jengkel saya enggak bisa selesaikan yang sudah kelihatan. Kalau lingkup kota, masih sanggup saya. Tapi kalau negara... Jadi harus ada kemauan kuat," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, sejatinya, banyak investor yang berbondong-bondong datang untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, yang menetas alias terealisasi hanya sedikit sekali.
"Orang-orang datang ingin (investasi) tapi tidak netas karena tidak bisa realisasikan," ujar Jokowi.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190509104947-17-71419/jokowi-jengkel-20-tahun-cad-defisit-dagang-tak-kelar-kelar