Jakarta - Pada perdagangan kemarin (25/09), IHSG ditutup melemah sebesar 0.13% ke level 5,874.30. Tujuh dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Industri Dasar dan Properti memimpin pelemahan masing-masing sebesar 1,58% dan 0,63%.
Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: BMRI, INKP, UNVR, TKIM, BBNI Pelemahan pada indeks seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas setelah AS resmi memberlakukan tarif impor atas barang China sebesar US$ 200 miliar pada awal pekan ini (24/09).
Sementara itu minimnya katalis positif dan dalam negeri cenderung mempengaruhi pergerakan indeks pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar asing mhembukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 19 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,38% ke level 14,918.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup mixed dengan mayoritas berada dalam zona merah pada perdagangan Selasa (25/09). Indeks Dow Jones dan S&P turun 0.26% dan 0.13%, sedangkan satu indeks lainnya yakni Nasdaq berakhir positif sebesar 0.18%.
Pelemahan pada mayoritas indeks salah satunya dikarenakan pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang dikhawatirkan dapat menjadi sentimen negatif atas beberapa industri yang sangat sensitif dengan kenaikan tersebut.
Selain itu, dengan adanya kenaikan suku bunga The Fed artinya beberapa perusahaan harus menahan aktivitas ekspansinya. Adapun pengumuman rencana kenaikan The Fed akan dilakukan pada akhir pekan ini. Sementara itu, dari pasar komoditas minyak mentah mengalami penguatan 0.36% ke level USD 72.28 perbarel.
IHSG ditutup melemah sebesar 0.13% ke level 5,874. IHSG ditutup candle doji bearish dengan indikator Stochastic bergerak ke area netral, MACD histogram bergerak turun dengan volume turun. Kami perkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan pergerakan di kisaran 5,850-5,935.