Kontak Perkasa, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR Ahmad Hanafi Rais mengatakan pengakuan Presiden AS Donald Trump bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel merupakan pengalihan isu atas beragam persoalan dalam negeri AS. Menurutnya, reaksi dunia yang menentang keputusan Trump, diikuti dengan pemindahan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, akan mendatangkan dukungan dari rakyat AS kepada Trump.
Putra Amien Rais itu mengatakan dengan reaksi keras dari dunia dapat mengalihkan perhatian publik AS atas permasalahan domestik mereka. Mengetahui bahwa presiden mereka mendapat sorotan dunia, katanya, rakyat AS akan memberikan dukungan kepada pemimpin mereka.
Menurut pimpinan komisi DPR yang antara lain membidangi masalah luar negeri ini, hal paling efektif mengatasi kegaduhan dunia atas keputusan Trump itu adalah dengan menggelar sidang istimewa Majelis Umum PBB untuk menghasilkan resolusi baru menjamin terpeliharanya keamanan di Palestina sebagai negara berdaulat, termasuk di Yerusalem.
"Mengagendakan pembahasan di Dewan Keamanan PBB pasti akan diveto AS. Kalau di Majelis Umum PBB tidak ada veto," katanya.
Terkait sikap resmi Indonesia yang memberikan dukungan penuh kepada Palestina, menurut Hanafi, sudah bagus.
Putra Amien Rais itu mengatakan dengan reaksi keras dari dunia dapat mengalihkan perhatian publik AS atas permasalahan domestik mereka. Mengetahui bahwa presiden mereka mendapat sorotan dunia, katanya, rakyat AS akan memberikan dukungan kepada pemimpin mereka.
Menurut pimpinan komisi DPR yang antara lain membidangi masalah luar negeri ini, hal paling efektif mengatasi kegaduhan dunia atas keputusan Trump itu adalah dengan menggelar sidang istimewa Majelis Umum PBB untuk menghasilkan resolusi baru menjamin terpeliharanya keamanan di Palestina sebagai negara berdaulat, termasuk di Yerusalem.
"Mengagendakan pembahasan di Dewan Keamanan PBB pasti akan diveto AS. Kalau di Majelis Umum PBB tidak ada veto," katanya.
Terkait sikap resmi Indonesia yang memberikan dukungan penuh kepada Palestina, menurut Hanafi, sudah bagus.