Kontak Perkasa - Jakarta Dalam rangka mengevaluasi dan memberikan masukan terkait pembangunan dan berbagai masalah nasional yang dihadapi pemerintahan Jokowi-JK selama tiga tahun terakhir, akan digelar Rembuk Nasional 2017 pada akhir Oktober mendatang.
Sebagai tahap awal, Panitia Rembuk Nasional 2017 terlebih dulu menggelar Rembuk Daerah, yang salah satunya digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Menurut Ketua Umum Rembuk Nasional 2017 Firdaus Ali, acara ini diselenggarakan dalam rangka tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan akan mendalami 12 bidang terkait pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian.
Selain itu juga akan diberikan usulan perbaikan dan percepatan penyelesaian target-target pembangunan untuk dua tahun ke depan. "Acara ini dilangsungkan dalam dua tahap, Rembuk Daerah dan Rembuk Pusat. Untuk Rembuk Pusat akan diadakan di Jakarta pada 25 Oktober mendatang," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/10/2017).
Ali menjelaskan, Rembuk Daerah di Unhas Makassar ini merupakan yang ke-12, dari 16 Rembuk Daerah yang rencananya akan digelar. Rembuk Daerah ke-12 ini mengangkat tema Menata Sistem Politik, Hukum dan Keamanan serta Ketahanan Nasional untuk Kemandirian dan Keunggulan Bangsa.
"RD juga diadakan di 16 Universitas di 14 Provinsi di Indonesia dengan sasaran dan tema yang berbeda," kata dia.
Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu yang membuka Rembuk Daerah tersebut mengungkapkan, pihaknya mengharapkan dalam sisa masa pemerintahannya, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap mengedepankan pola pembangunan dari pinggiran.
"Membangun dari pinggiran adalah satu hal yang kami harapkan dari Jokowi-JK untuk terus diperjuangkan," ungkap dia.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan, pemerintahan Jokowi-JK dalam 3 tahun terakhir telah menerapkan gaya kepemimpinan yang demokrasi dan partisipasi. Sehingga segala keluhan rakyat dapat didengarkan, kemudian diterjemahkan dalam bentuk kebijakan politik ekonomi yang sudah dan akan dilaksanakan selama ini.
"Masukan-masukan ini akan langsung disampaikan kepada Bapak Presiden sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan beliau demi kepentingan rakyat dan nasional," tutur dia.
Hasil Rembuk Daerah ini kemudian akan dirumuskan untuk dipertajam dalam Rembuk Nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta 25 Oktober 2017, yang mana pimpinan Kementerian/Lembaga akan dilibatkan di dalamnya. Rumusan Rembuk Nasional akan disampaikan kepada Presiden Jokowi sebagai masukan untuk mempercepat pembangunan di segala bidang dalam masa sisa 2 tahun pemerintahannya.
Sebagai tahap awal, Panitia Rembuk Nasional 2017 terlebih dulu menggelar Rembuk Daerah, yang salah satunya digelar di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Menurut Ketua Umum Rembuk Nasional 2017 Firdaus Ali, acara ini diselenggarakan dalam rangka tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan akan mendalami 12 bidang terkait pembangunan dan masalah nasional yang perlu mendapat perhatian.
Selain itu juga akan diberikan usulan perbaikan dan percepatan penyelesaian target-target pembangunan untuk dua tahun ke depan. "Acara ini dilangsungkan dalam dua tahap, Rembuk Daerah dan Rembuk Pusat. Untuk Rembuk Pusat akan diadakan di Jakarta pada 25 Oktober mendatang," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/10/2017).
Ali menjelaskan, Rembuk Daerah di Unhas Makassar ini merupakan yang ke-12, dari 16 Rembuk Daerah yang rencananya akan digelar. Rembuk Daerah ke-12 ini mengangkat tema Menata Sistem Politik, Hukum dan Keamanan serta Ketahanan Nasional untuk Kemandirian dan Keunggulan Bangsa.
"RD juga diadakan di 16 Universitas di 14 Provinsi di Indonesia dengan sasaran dan tema yang berbeda," kata dia.
Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu yang membuka Rembuk Daerah tersebut mengungkapkan, pihaknya mengharapkan dalam sisa masa pemerintahannya, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tetap mengedepankan pola pembangunan dari pinggiran.
"Membangun dari pinggiran adalah satu hal yang kami harapkan dari Jokowi-JK untuk terus diperjuangkan," ungkap dia.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan, pemerintahan Jokowi-JK dalam 3 tahun terakhir telah menerapkan gaya kepemimpinan yang demokrasi dan partisipasi. Sehingga segala keluhan rakyat dapat didengarkan, kemudian diterjemahkan dalam bentuk kebijakan politik ekonomi yang sudah dan akan dilaksanakan selama ini.
"Masukan-masukan ini akan langsung disampaikan kepada Bapak Presiden sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan beliau demi kepentingan rakyat dan nasional," tutur dia.
Hasil Rembuk Daerah ini kemudian akan dirumuskan untuk dipertajam dalam Rembuk Nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta 25 Oktober 2017, yang mana pimpinan Kementerian/Lembaga akan dilibatkan di dalamnya. Rumusan Rembuk Nasional akan disampaikan kepada Presiden Jokowi sebagai masukan untuk mempercepat pembangunan di segala bidang dalam masa sisa 2 tahun pemerintahannya.