Kontak Perkasa - Jakarta - Seorang model asal Rusia yang bekerja di China meninggal dunia akibat kelelahan bekerja. Otoritas setempat mengatakan, gadis berusia 14 tahun tersebut menderita meningitis kronis setelah bekerja selama 12 jam tanpa henti dalam tiga bulan.
Dilansir dari Dailymail.com, Minggu (29/10/2017) gadis tersebut bernama Vlada Dzyuba. Ia tiba-tiba jatuh dan koma sebelum memulai melangkah di catwalk dalam fashion show di Shanghai.
Setelah mendapat perawatan intensif, Vlada meninggal dua hari setelahnya. Berdasarkan penyelidikan, model tersebut diketahui terlalu takut mencari pertolongan medis karena masih terikat dengan kontrak.
Padahal apabila mengacu pada kontrak, Vlada hanya berkewajiban bekerja paling lama tiga jam dalam seminggu. Kepala agen permodelan Perm yang memayungi Vlada, Elvira Zaitseva, mengatakan turut berduka atas apa yang terjadi.
Dia pun mengaku tidak memeriksa kontrak Vlada. Dia juga tidak mengetahui apakah Vlada memiliki asuransi kesehatan yang tepat.
"Tidak ada yang berharap ada hal seperti ini. Kita sekarang menuai apa yang telah kita tabur," tutur dia.
Sementara itu sang ibu korban, Oksana mengaku Vlada sempat menghubunginya saat ia merasa kelelahan dan tidak cukup tidur. Oksana juga mencoba mendapatkan visa untuk tinggal bersama putrinya, tapi sayang ia gagal mendapatkannya.
"Dia mulai demam dan suhunya naik. Dia mengaku tidak cukup tidur dan saya menyuruhnya pergi ke rumah sakit," jelas Oksana.
Sejumlah gadis muda Rusia memang sering direkrut untuk menjadi model di negeri tirai bambu tersebut. Namun kasus tragis Vlada telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi kerja bagi model.
Kasus kelelahan bekerja seperti ini juga pernah terjadi di Jepang. Seorang wartawan tewas karena kelelahan bekerja. Wartawan politik bernama Miwa Sado meninggal dunia akibat bekerja lembur selama 159 jam dalam sebulan.
Dilansir dari Dailymail.com, Minggu (29/10/2017) gadis tersebut bernama Vlada Dzyuba. Ia tiba-tiba jatuh dan koma sebelum memulai melangkah di catwalk dalam fashion show di Shanghai.
Setelah mendapat perawatan intensif, Vlada meninggal dua hari setelahnya. Berdasarkan penyelidikan, model tersebut diketahui terlalu takut mencari pertolongan medis karena masih terikat dengan kontrak.
Padahal apabila mengacu pada kontrak, Vlada hanya berkewajiban bekerja paling lama tiga jam dalam seminggu. Kepala agen permodelan Perm yang memayungi Vlada, Elvira Zaitseva, mengatakan turut berduka atas apa yang terjadi.
Dia pun mengaku tidak memeriksa kontrak Vlada. Dia juga tidak mengetahui apakah Vlada memiliki asuransi kesehatan yang tepat.
"Tidak ada yang berharap ada hal seperti ini. Kita sekarang menuai apa yang telah kita tabur," tutur dia.
Sementara itu sang ibu korban, Oksana mengaku Vlada sempat menghubunginya saat ia merasa kelelahan dan tidak cukup tidur. Oksana juga mencoba mendapatkan visa untuk tinggal bersama putrinya, tapi sayang ia gagal mendapatkannya.
"Dia mulai demam dan suhunya naik. Dia mengaku tidak cukup tidur dan saya menyuruhnya pergi ke rumah sakit," jelas Oksana.
Sejumlah gadis muda Rusia memang sering direkrut untuk menjadi model di negeri tirai bambu tersebut. Namun kasus tragis Vlada telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi kerja bagi model.
Kasus kelelahan bekerja seperti ini juga pernah terjadi di Jepang. Seorang wartawan tewas karena kelelahan bekerja. Wartawan politik bernama Miwa Sado meninggal dunia akibat bekerja lembur selama 159 jam dalam sebulan.