Kontak perkasa - Harga minyak mentah jatuh di sesi Asia, Selasa, dengan investor menilai peluang penyelesaian dan rencana penerapan pakta perjanjian pembatasan produksi yang rumit termasuk OPEC dan Rusia serta mencatat penguatan dolar yang memukul permintaan.
Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Desember di Bursa Perdagangan New York turun tipis 0,10% ke $50,47 per barel.
Semalam, minyak AS turun pada hari Senin, setelah Irak mengatakan ingin dibebaskan dari kesepakatan pembekuan produksi oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak OPEC.
Di Bursa Berjangka ICE London, kontrak Brent Desember tertekan 0,50% diperdagangkan pada $51,52 per barel.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dijadwalkan mengadakan pertemuan pada 30 November nanti untuk membahas lebih lanjut rincian pembekuan produksi global. Irak merupakan produsen terbesar kedua OPEC setelah Arab Saudi. Eksportir utama Rusia juga mengatakan menyetujui pakta perjanjian tersebut dan bekerja dengan OPEC dengan syarat untuk membekukan produksi sendiri.
Akhir bulan lalu, OPEC mencapai kesepakatan membatasi produksi ke range 32,5 juta hingga 33,0 juta barel per hari dalam pembicaraan yang diadakan di sela-sela sebuah konferensi energi di Aljazair.
Namun, analis pasar tetap skeptis atas kesepakatan itu, memikirkan bagaimana rencana tersebut akan diterapkan.
Harga minyak biasanya melemah ketika mata uang AS menguat setelah komoditas yang dihargakan dalam dolar itu menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
PT Kontak Perkasa Futures Makassar
Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Desember di Bursa Perdagangan New York turun tipis 0,10% ke $50,47 per barel.
Semalam, minyak AS turun pada hari Senin, setelah Irak mengatakan ingin dibebaskan dari kesepakatan pembekuan produksi oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak OPEC.
Di Bursa Berjangka ICE London, kontrak Brent Desember tertekan 0,50% diperdagangkan pada $51,52 per barel.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dijadwalkan mengadakan pertemuan pada 30 November nanti untuk membahas lebih lanjut rincian pembekuan produksi global. Irak merupakan produsen terbesar kedua OPEC setelah Arab Saudi. Eksportir utama Rusia juga mengatakan menyetujui pakta perjanjian tersebut dan bekerja dengan OPEC dengan syarat untuk membekukan produksi sendiri.
Akhir bulan lalu, OPEC mencapai kesepakatan membatasi produksi ke range 32,5 juta hingga 33,0 juta barel per hari dalam pembicaraan yang diadakan di sela-sela sebuah konferensi energi di Aljazair.
Namun, analis pasar tetap skeptis atas kesepakatan itu, memikirkan bagaimana rencana tersebut akan diterapkan.
Harga minyak biasanya melemah ketika mata uang AS menguat setelah komoditas yang dihargakan dalam dolar itu menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
PT Kontak Perkasa Futures Makassar