Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

21 Oktober 2015

Kabut Asap Indonesia Ancam Gelaran GP Malaysia

KONTAK PERKASA FUTURES - Seri balap MotoGP ke-17 bakal bermuara di Sirkuit Internasional Sepang (SIC), Malaysia, Minggu (25/10/2015) nanti. Sayangnya, pecinta balap motor yang ingin menyaksikan aksi Valentino Rossi dkk sedang dihantui bencana kabut asap yang menyelimuti langit Negeri Jiran akibat kebakaran lahan di Indonesia. kabut asap Indonesia sudah menjalar sampai Malaysia. Kota Nilai dan Banting sebagai kawasan yang terdekat dengan Sirkuit Sentul, kadar udaranya sudah mencapai 100 (berdasarkan Indeks Polusi Udara (IPU). CEO Sirkuit Sepang Datuk Razlan Razali mengatakan, pihaknya saat ini belum bisa memberi kepastian soal gelaran balap MotoGP yang berlangsung pekan ini. Mereka masih menunggu keputusan Dorna selaku pemegang hak komersial balapan. "Saya akui kondisi kabut ini memang mengkhawatirkan sebab tidak hanya mengganggu jarak penglihatan, tetapi juga kesehatan pembalap dan penonton datang menyaksikan GP Malaysia. Sebagai tuan rumah, SIC harus mematuhi protokol cuaca buruk yang telah ditentukan Dorna," jelas Razali seperti dilansir media Malaysia utusan.com.my, Selasa (20/10/2015). "Kami akan berbincang dengan Dorna terlebih dahulu yang tiba hari ini untuk meminta tanggapan terkait masalah ini sebab kami tidak bisa memutuskan sendiri,"Razlan menambahkan, gangguan kabut asap tergolong masalah serius sebab bisa mengacaukan pandangan. Terlebih pengalaman berbicara, mereka pernah membatalkan gelaran balap baru-baru ini akibat masalah serupa. "Masalah jarak penglihatan sangat diperhatikan sebab SIC pernah membatalkan balapan Malaysian Series Superbike (MSBK) baru-baru ini demi keselamatan pembalap yang selalu menjadi prioritas," tambahnya.Masalah kabut asap Indonesia yang mengganggu olah raga di negara tetangga, Malaysia bukan yang pertama merasakannya. Sebelumnya Singapura diterjang masalah serupa saat menggelar Grand Prix Formula 1 dan Piala Dunia Renang beberapa waktu lalu.