Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

25 Agustus 2015

Yen Melemah untuk Pertama Kali dalam Lima Hari Terakhir

KONTAK PERKASA FUTURES - Yen jatuh untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir terhadap dolar pasca pejabat Departemen Keuangan mengatakan rally mata uang Jepang ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir itu "tiba-tiba."  Penguatan dolar dari level terendah sejak Januari lalu terhadap euro seiring indeks ekuitas berjangka AS menguat. Dolar Australia naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pasca meluncur pada Senin kemarin terkait kekhawatiran perlambatan ekonomi China akan meredam pertumbuhan global. Yen tergelincir sebesar 0,4 persen ke level 118,86 per dolar pukul 09:53 pagi di Tokyo pasca melonjak ke level 116,18 pada hari Senin, terkuat sejak 16 Januari lalu. Dolar naik sebesar 0,4 persen ke level $1,1578 per euro setelah melemah sebesar 2 persen kemarin.  "Saya pikir itu terjadi tiba-tiba," menurut pejabat resmi Departemen Keuangan, saat ditanya oleh wartawan di Tokyo Selasa tentang lonjakan yen semalam.  Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari mengatakan di parlemen bahwa penguatan yen terkait permintaan terhadap aset safe haven kemarin yang menunjukkan valuasi ekonomi Jepang sebagai "suara."  Dolar Australia naik sebesar 0,4 persen ke level 71,85 sen AS, pasca jatuh ke level 70,50 sen Senin kemarin, terlemah sejak April 2009. Mata uang Selandia Baru turun 0,1 persen ke level 64,79 sen AS setelah anjlok sebesar sebanyak 8,3 persen Senin.  Pedagang telah memangkas 24 persen kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pada September mendatang, turun sekitar 48 persen pada 18 Agustus. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa suku bunga The Fed yang efektif akan rata-rata berada pada kisaran 0,375 persen setelah peningkatan pertama. (izr)

Sumber: Bloomberg