KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham di Wall Street membukukan keuntungan besar untuk sesi kedua berturut-turut pada Jumat pagi, setelah keluarnya data ekonomi Amerika yang menggembirakan sehingga memperpanjang reli saham-saham global yang dimulai dengan lonjakan dalam ekuitas Tiongkok. Dow Jones Industrial Average naik 369,26 poin (2,27 persen) menjadi berakhir di 16.654,77. Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 47,15 poin (2,43 persen) menjadi ditutup pada 1.987,66, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 115,17 poin (2,45 persen) menjadi 4.812,71. Departemen Perdagangan melaporkan bahwa ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,7 persen dalam kuartal kedua, jauh lebih tinggi dari perkiraan awal 2,3 persen. Laporan pertumbuhan ekonomi AS juga menjadi momentum positif bursa saham Shanghai dengan kenaikan 5,34 persen, sehingga mengakhiri lima hari terburuk selama hampir dua dekade. Laporan ini juga berdampak bagus bagi bursa saham utama Eropa. "Kami telah kembali ke periode di mana volatilitas telah meningkat," kata David Levy, manajer portofolio di Kenjol Capital Management. "Kami telah melihat ayunan sangat kuat." Beberapa investor tumbuh lebih percaya diri setelah pasar AS mempertahankan kenaikan dua hari berturut-turut. "Kami berjalan melewati pekan yang sulit," kata David Kotok, kepala investasi di Cumberland Advisors. "Saya pikir kami sedang menuju posisi yang lebih tinggi."Semua 30 saham di Dow naik, dengan keuntungan sangat besar diraih Chevron yang menguat 6,2 persen, General Electric naik 4,2 persen dan Nike 3,6 persen. Saham-saham yang terkait minyak lainnya melonjak setelah harga minyak naik lebih dari 10 persen, "rebound" dari penurunan yang dalam. Perusahaan pengeboran Nabors Industries naik tajam 12,2 persen, EOG Resources naik 6,8 persen dan ConocoPhillips bertambah 5,7 persen. Saham teknologi juga menikmati keuntungan besar, termasuk Netflix naik 6,8 persen, Tesla Motors bertambah 8,1 persen serta Apple dan Facebook keduanya naik 2,9 persen. Produsen logam dan minyak Freeport-McMoRan berakhir 28,7 persen lebih tinggi karena mengumumkan pemotongan anggaran modal setelah harga komoditas lemah.