KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat senilai 33 poin menjadi Rp13.301 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.334 per dolar Amerika Serikat (AS_. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa mata uang rupiah kembali bertahan di area positif di satu sisi seiring dengan mulai meredanya sentimen negatif di zona Euro. "Yunani membuat kemajuan dalam usahanya mendapatkan dana segar dengan mengajukan proposal utang baru kepada kreditur. Diharapkan, proposal Yunani mencapai kesepakatan sehingga turut mengangkat sektor bisnis di kawasan yang cenderung melambat," katanya. Di sisi lain, lanjut dia, mata uang yen Jepang yang bergerak menguat terhadap dolar AS menambah dukungan bagi mata uang berisiko, seperti rupiah. "Situasi dari Eropa dan Jepang itu positif bagi mata uang rupiah, laju dolar AS terimbangi dengan kedua sentimen tersebut sehingga laju rupiah melnjutkan penguatannya," katanya. Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa selain Yunani, penguatan rupiah juga terbantu oleh bank sentral AS (the Fed) yang mengindikasikan untuk tidak menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, kondisi itu menambah topangan bagi mata uang rupiah untuk bergerak di area positif. "Mata uang rupiah bisa berlanjut menguat pada akhir pekan ini (Jumat, 10/7) merespon situasi global yang membaik, meski begitu bukan berarti volatilitas pasar akan berkurang, pelaku pasar harus tetap waspada," katanya. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (10/7) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.304 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.347 per dolar AS.