KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak dunia naik pada Jumat pagi setelah serentetan kerugian, karena "rebound" saham-saham di Tiongkok agak mengurangi kekhawatiran tentang turbulensi keuangan di konsumen energi terbesar dunia itu. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 1,13 dolar AS menjadi ditutup di 52,78 dolar AS per barel, setelah jatuh 13 persen dalam lima sesi berturut-turut. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus, patokan global, berakhir pada 58,61 dolar AS per barel, meningkat 1,56 dolar AS dari tingkat penutupan Rabu. "Ini adalah hari yang baik," kata Bart Melek dari TD Securities, menunjuk ke lonjakan 5,8 persen dalam indeks komposit Shanghai. "Ada harapan bahwa minyak akan terus menguat sedikit, karena Tiongkok mengembalikan kepercayaan pasar," tambahnya. Harga-harga saham Tiongkok telah jatuh 30 persen sejak Juni, menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Keuntungan pada Kamis datang setelah tindakan terbaru pemerintah Tiongkok untuk menenangkan gejolak, termasuk tindakan menghentikan pemegang saham "besar" -- mereka yang memegang saham sedikitnya lima persen -- dari penjualan saham mereka. Sementara itu, pedagang minyak tampaknya berharap bahwa Yunani yang terlilit utang akan mencapai kesepatakan dana talangan (bailout) penting dengan para pemimpin Eropa pada akhir pekan ini. "Harga minyak kembali pada tren naik ... didukung oleh pertarungan terbaru optimisme bahwa Yunani mungkin mencapai kesepakatan utang dan kurangnya jelas kemajuan perjanjian nuklir Iran," kata Tim Evans dari Citi Futures. Kesepakatan dengan Iran akan melihat Barat mencabut sanksi ekonomi yang telah membatasi ekspor minyak negara itu, demikian AFP.