KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan saham perdana PT PP Properti Tbk di papan perdagangan saham pasar modal domestik sebagai emiten keempat di tahun 2015 ini. "Diharapkan, dengan tercatatnya saham PP Properti dengan kode perdagangan PPRO akan menambah semarak pasar modal Indonesia," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito di Jakarta, Selasa. Ia juga mengharapkan bahwa aksi korporasi PP Properti Tbk itu akan diikuti oleh BUMN lainnya untuk mencatatkan sahamnya di bursa. Dengan mencatatkan sahamnya di Bursa maka perseroan akan meraih dana segar untuk digunakan sebagai modal kerja dalam rangka meningkatkan kinerja. "Saya ingat di 2014 lalu, ketika itu Pak Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN menginstruksikan kepada anak usaha BUMN untuk mempersiapkan IPO. Yang sudah siap menjawab tantangan adalah PP Properti. Setelah sahamnya dimiliki publik, maka konsekuensinya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik ataugood corporate governance (GCG) secara konsisten dan tentunya dari waktu ke waktu sehingga meningkatkan kinerja perusahaan," katanya. Sementara itu, Direktur Utama PP Properti Galih Prahananto mengatakan bahwa perseroan melepas sebanyak 4,91 miliar lembar saham atau setara 34,98 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga perdana senilai Rp185 per lembar. Dengan demikian perseroan meraih dana segar sebesar Rp908,78 miliar. Ia mengemukakan bahwa sekitar 75 persen dari dana IPO saham itu akan digunakan untuk melakukan berbagai investasi yang mendukung ekspansi, 15 persen untuk modal kerja, dan sisanya untuk pelunasan sebagian utang perseroan. "Dukungan dan sambutan yang baik telah diberikan oleh pasar modal Indonesia hingga kami dapat melakukan pencatatan saham di BEI, itu merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan. Pencatatan saham ini juga merupakan bukti komitmen PP Properti kepada stakeholders dan rekanan usaha kami," katanya. Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT PP (Persero) Tbk sebesar 64,96 persen , YKKPP sebesar 0,06 persen, dan publik sebesar 34,98 persen. Saham PPRO dibuka naik Rp55 menjadi Rp240 per lembar saham dari harga perdana Rp185 per lembar saham. Saham PPRO sempat menyentuh level Rp250.