KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo kehilangan 1,71 persen pada Rabu, terseret turun oleh penguatan yen dan setelah Wall Street jatuh karena harga minyak menuju ke arah posisi terendah enam tahun. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo merosot 291,75 poin menjadi berakhir pada 16.795,96, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama turun 1,22 persen atau 16,71 poin menjadi 1.357,98. "Karena volatilitas harga komoditas meningkat, investor telah menyesuaikan posisi mereka dalam berbagai produk komoditas," Masanori Ikunaga, seorangfund manager di Sumitomo Mitsui Asset Management yang berbasis di Tokyo, mengatakan kepada Bloomberg News. "Yen semakin mendapat dorongan tidak hanya dari memudarnya sentimen risiko, tetapi juga jatuhnya harga minyak, yang kemarin menunjukkan angka perdagangan Jepang membaik," tambahnya. Pasar ekuitas telah terguncang oleh harga minyak yang jatuh mendekati terendah enam tahun, dengan patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk Februari turun 58 sen menjadi 45,31 dolar AS pada Rabu, sementara Brent merosot 54 sen menjadi 46,05 dolar AS per barel. Kedua kontrak terpukul pada Selasa, setelah dua anggota OPEC mengatakan kartel tidak bisa mencegah harga dari penurunan lebih jauh, meski telah kehilangan lebih dari 50 persen sejak Juni. Di Wall Street kesengsaraan minyak memukul tiga indeks utama, dengan Dow kehilangan 0,15 persen, S&P 500 turun 0,26 persen dan Nasdaq merosot 0,07 persen. Yen menguat terhadap mata uang lainnya karena pembelian safe haven, sebuah faktor negatif bagi pengekspor Jepang karena mata uang yang lebih kuat membuat mereka kurang kompetitif di luar negeri dan mengikis keuntungan ketika direpatriasi. Saham Toyota jatuh 1,63 persen menjadi 7.396,0 yen, Sony turun 3,43 persen menjadi 2.433,5 yen, dan kilang minyak JX Holdings kehilangan 3,97 persen menjadi berakhir pada 420,4 yen. Di pasar valas, dolar merosot ke 116,79 yen, dari 117,90 yen di New York dan di atas 118 yen di Tokyo pada Selasa pagi.