Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

12 Desember 2014

Harga emas jatuh karena ekuitas AS menguat

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Jumat pagi, karena ekuitas AS menguat sebagai reaksi terhadap penjualan ritel yang positif dan laporan klaim pengangguran sedikit lebih baik dari perkiraan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 3,8 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.225,6 dolar AS per ounce. Emas Februari sempat jatuh hampir satu persen pada Kamis, mundur lebih jauh dari tertinggi tujuh minggu sesi sebelumnya karena dolar dan saham AS memperpanjang keuntungan setelah data AS menunjukkan penguatan ekonomi. Penjualan ritel pada November naik 0,7 persen setelah melompat 0,5 persen pada Oktober, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, Kamis. Penjualan mobil melonjak 1,7 persen setelah meningkat 0,8 persen pada Oktober. Analis mencatat bahwa laporan ini menguntungkan bagi produk domestik bruto kuartal keempat karena kepercayaan konsumen meningkat, mendorong pemulihan ekonomi.  Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, menunjukkan klaim pengangguran turun 3.000 dalam pekan yang berakhir 6 Desember menjadi 294,000. Analis mencatat bahwa klaim tetap rendah tetapi tidak menunjukkan peningkatan menjelang laporan ketenagakerjaan bulanan. Perbaikan sentimen terlihat di kepemilikan SPDR Gold Trust, dana berbasis emas terbesar di dunia yang diperdagangan di bursa. Dana tersebut melihat arus masuk hampir tiga ton pada Rabu. Perak untuk pengiriman Maret kehilangan 7,5 sen atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 17,112 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 0,4 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.242,2 dolar AS per ounce. Demikian diberitakan Xinhua.