KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo dibuka 0,62 persen lebih rendah pada Selasa karena aksi ambil untung dini menyusul penurunan di bursa Amerika Serikat dan penguatan yen. Moody's Investor Service menurunkan peringkat utang Jepang satu tingkat menjadi A1 dari Aa3 pada Senin, namun dampaknya terhadap saham Jepang tampak terbatas, kata pialang. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo turun 109,04 poin, menjadi 17.481,06 di awal perdagangan. "Saham tetap sedikit overbought (kelebihan beli) dan peka terhadap dolar, sehingga Nikkei kemungkinan dalam awal yang lamban," kata Shunichi Otsuka, manajer umum penelitian dan strategi pada Ichiyoshi Asset Management. Dolar berada di 118,31 yen pada Selasa pagi, menurun dari 118,40 yen di New pada York Senin sore. Euro juga merosot menjadi 147,53 yen dari 147,64 yen di perdagangan AS, sementara dibeli 1,2470 dolar terhadap 1,2469 dolar. Penguatan yen adalah negatif bagi pengekspor Jepang karena membuat mereka kurang kompetitif di luar negeri dan mengurangi keuntungan mereka ketika dipulangkan. Namun, tindakan Moody's tidak mungkin memiliki banyak dampak pada perdagangan saham, kata Otsuka kepada Dow Jones Newswires. "Sedikit surat utang Jepang yang dipegang oleh orang asing, jadi kecuali ada dampak atas kejutan pada tingkat suku bunga, gambaran untuk investasi ekuitas tidak akan banyak dirugikan," kata Otsuka. "Setiap pelemahan di pasar saat ini seharusnya tidak langsung terkait dengan penurunan peringkat," tambahnya. Di New York, saham-saham ritel dan teknologi mendorong pasar saham AS lebih rendah pada Senin setelah "kickoff" musim belanja liburan yang mengecewakan, dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,29 persen pada 17.776,80. Investor juga memperhatikan situasi politik Jepang karena dimulainya kampanye resmi untuk pemilihan umum sela dalam dua minggu mendatang, demikian laporan AFP.