KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore, menguat 29 poin menjadi 12.149 dibandingkan posisi sebelumnya 12.178 per dolar AS. "Penguatan indeks dolar AS terhenti di pasar uang dalam negeri menyusul data tenaga kerja AS yang di bawah perkiraan pasar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra. Ia mengemukakan bahwa data "Non-Farm Payrolls" hanya tumbuh sekitar 214.000 pekerja dan "Average Hourly Earnings" sebesar 0,1 persen untuk bulan Oktober tahun ini, di bawah perkiraan analis yang masing-masing sebesar 235.000 dan 0,2 persen. "Hasil data tenaga kerja itu cukup berpengaruh ke pergerakan pasar keuangan global. Dolar AS pun berbalik melemah terhadap mata uang utama dunia," katanya. Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa laju rupiah terapresiasi setelah pelaku pasar merespon positif rilis data-data Jerman dan Perancis yang lebih baik dari sebelumnya sehingga berimbas pada laju mata uang euro. Diharapkan, lanjut dia, diikuti negara-negara lain di kawasan Euro yang dapat berimbas positif pada perekonomian di Asia. "Laju rupiah sedang mencoba berbalik menguat. Namun demikian, lajunya masih rentan terhadap pembalikan arah menyusul sentimen BBM di dalam negeri yang masih dipantau pasar," katanya. Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 12.138 per dolar AS, lebih baik dibanding sebelumnya pada 12.149 per dolar AS.