KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Tokyo ditutup naik 1,14 persen pada Kamis berkat pelemahan yen, menyusul berlanjutnya spekulasi bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe sedang mempertimbangkan penundaan rencana kenaikan pajak penjualan tahun depan. Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo bertambah 195,74 poin menjadi berakhir pada 17.392,79, sedangkan indeks Topix dari semua saham papan utama naik 0,90 persen, atau 12,46 poin, menjadi 1.389,51. Yen sempat mencapai tingkat terendah baru dalam tujuh tahun, di posisi 116 terhadap dolar pada Selasa -- sebuah nilai tambah untuk saham eksportir Jepang -- akibat spekulasi bahwa Abe akan menunda kenaikan pajak penjualan lain setelah langkah serupa pada April memukul pemulihan tentatif dalam perekonomian karena mengerem belanja konsumen. Surat kabar utama Jepang melaporkan pada Rabu bahwa Abe dapat menggelar pemilu sela bulan depan, jika ia memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan pada tahun depan. Saat ini mata fokus pada data produk domestik bruto Jepang Juli-September yang akan keluar Senin pekan depan. CEO Investrust Hiroyuki Fukunaga mengatakan kepada Dow Jones Newswires, "Spekulasi atas penundaan akan terus mendidih setidaknya sampai rilis angka produk domestik bruto kuartal ketiga." Dalam perdagangan valuta asing, dolar dibeli 115,69 yen, terhadap 115,52 yen di New York. Dalam perdagangan saham, Toyota melonjak 1,33 persen menjadi 6.930,0 yen, sementara Panasonic naik 1,09 persen menjadi 1.436,5 yen, namun Sony kehilangan 0,65 persen pada 2.350,0 yen. Di Wall Street investor melangkah mundur karena ambil untung dan setelah regulator Amerika Serikat, Inggris dan Swiss menjatuhkan denda lebih dari 4,0 miliar dolar AS kepada enam bank terbesar di dunia -- termasuk tiga pemberi pinjaman AS -- karena manipulasi pasar valuta asing. Dow turun tipis 0,02 persen dan S&P 500 turun 0,07 persen. Namun, Nasdaq bertambah 0,31 persen menjadi duduk di posisi tertinggi yang tidak terlihat sejak Maret 2000, demikian laporan AFP.