KONTAK PERKASA FUTURES - Emas kini tampak tak lagi berkilau di mata para investor. Terbukti permintaan emas global secara keseluruhan melemah 2 persen ke level terendah dalam hampir lima tahun terakhir. Alhasil, harga emas terus merosot hingga menyentuh level terendah dalam empat tahun terakhir senilai US$ 1.132 per ounce bulan ini. Padahal harga emas sempat pulih ke level US$ 1.158 per ounce tapi turun tiga persen sepanjang tahun. Mengutip laman Wall Street Journal, seperti ditulis Sabtu (15/11/2014), harga emas merosot 39 persen ke tingkat yang lebih rendah dari level terparahnya pada Agustus 2011. Faktor pertama yang menyebabkan harga emas turun adalah aksi jual para investor setelah perekonomian Amerika Serikat membaik. Prediksi data ekonominya akan terus membaik dalam beberapa bulan ke depan juga membuat para investor berpaling dari emas. Selain itu, banyak manajer keuangan yang memprediksi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan segera menaikkan suku bunganya tahun depan. Suku bunga yang lebih tinggi akan memudarkan kilau emas karena para investor menganggap logam mulia tak lagi memberi untung. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed juga akan menekan harga emas dengan cara lain. Pasalnya, para investor akan mengantisipasi kenaikan tersebut dengan memburu aset berdenominasi dolar. Tak heran beberapa waktu terakhir, dolar terus menguat terhadap beberapa mata uang lain. Artinya, emas yang biasa digunakan sebagai nilai lindung investasi saat dolar menurun kini tak diperlukan lagi. Tingkat inflasi yang rendah di China juga menjadi salah satu faktor yang membuat permintaan emas menurun dan menyebabkan harga logam mulia tersebut melemah. Maklum, dalam beberapa tahun, para investor menggunakan emas sebagai nilai lindung menghadapi inflasi di tengah program stimulus The Fed. Sayangnya, laju inflasi di China justru mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir. "Tak banyak alasan untuk melindungi diri dari inflasi. Saat ini tingkat inflasi rendah, sebagai nilai lindung, emas tak begitu diperlukan," ungkap Chief Investment Officer di BMO Private Bank Jack Ablin.