Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan siap mengubah gaya kepemimpinan karena ada perbedaan mendasar antara perusahaan swasta yang pernah dipimpinnya dengan instansi pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan. "Saya akan mengubah gaya kepemimpinan saya. Menjalankan perusahaan lebih mudah, karena milik saya, namun dalam pemerintahan harus ada penyesuaian terutama dalam pengambilan keputusan," kata Rachmat kepada Antara, di Jakarta, Minggu. Rachmat mengakui, pada saat memimpin perusahaan swasta, berbagai keputusan baik ringan maupun yang berat, bisa diambil dalam waktu yang relatif singkat. Akan tetapi, di dalam pemerintahan, untuk mengambil satu keputusan harus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik yang ada di dalam lingkaran kementerian maupun yang di luar kementerian. "Dalam memimpin perusahaan dan kementerian itu jauh berbeda, swasta cepat, sementara kementerian ada aturan yang harus kita sesuaikan. Kita akan segera mempelajari agar bisa cepat menyesuaikan diri," ujar Rachmat. Rachmat mengatakan, dalam memeimpin Kementerian Perdagangan nantinya, dia meyakini perlunya koordinasi antarinstansi pemerintah terkait harus lebih efisien agar segala keputusan dapat dambil dengan baik dan cepat. "Kita juga harus berbicara dengan kementerian terkait yang punya kepentingan sama, seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan lainnya. Saling berkoordinasi dengan baik," kata Rachmat. Rachmat menyatakan, dipercayainya dia oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Kementerian Perdagangan adalah suatu kepercayaan dan tanggung jawab yang besar. "Ini suatu kehormatan dan kepercayaan yang besar. Kementerian Perdagangan memiliki peran yang strategis, dan merupakan lokomotif dalam pembangunan ekonomi nasional," ujar Rachmat. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan Kabinet Kerja untuk periode 2014-2019, di antara jajaran menteri-menteri tersebut, tugas sebagai Menteri Perdagangan diberikan kepada salah seorang pengusaha Indonesia, Rachmat Gobel. Di kalangan para pengusaha, pria kelahiran Jakarta 3 September 1962 itu sudah tidak asing lagi adalah generasi kedua dari keluarga Gobel, pemilik perusahaan National Gobel Group atau yang saat ini bernama Panasonic Gobel Group. Rachmat menempati posisi sebagai Presiden Direktur dan pemilik saham mayoritas bagi PT Gobel International. Selain itu, sebagai Direktur Utama, PT. Gobel International (holding company Kelompok Usaha Gobel) dari 1994 sampai sekarang, dan Komisaris PT. Panasonic Manufacturing Indonesia sejak 2002 hingga sekarang. Di bidang pendidikan, Rachmat memiliki gelar Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional dari Chuo University, Tokyo, Jepang (1987), selain juga On-The-Job Training, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. Headquarters and Divisions, Osaka, Japan (1988/1989), Doktor Kehormatan dari Takushoku University, Tokyo, Jepang (2002), dan Doktor Kehormatan dari Chuo University, Tokyo, Jepang (2014).