KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak bergerak lebih rendah pada Selasa pagi, karena Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak mentah di tengah meningkatnya stok di seluruh dunia. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, kehilangan 30 sen menjadi berdiri di 85,83 dolar AS di perdagangan London. Patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, menyerah satu sen menjadi 81,00 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, Analis di Goldman menyampaikan perkiraan yang sangat "bearish" untuk harga minyak, mengatakan mereka memprediksi WTI akan jatuh ke 70 dolar AS per barel pada kuartal kedua tahun depan, sebelum naik kembali ke 80 dolar AS pada 2016. Itu adalah 15 dolar AS per barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Prospek bank untuk minyak mentah Brent sama, jatuh ke serendah 80 dolar AS pada kuartal kedua, dan tetap lemah hingga 2015 sebelum kembali ke tingkat 90 dolar AS pada 2016. Goldman menunjuk dampak meningkatnya pertumbuhan produksi non OPEC di luar Amerika Utara, produksi AS yang kuat, dan ketidakmampuan OPEC untuk bertindak lebih lama lagi karena ayunan produsen yang bisa memperketat pasokan global dan harga. "Produksi minyak serpih AS akan diminta untuk mengisi peran ini," kata Goldman dalam catatan kliennya. Mengingat meningkatnya pasokan di pasar global, "pertumbuhan produksi AS harus diperlambat." Para analis dari Barclays menggarisbawahi kenaikan stok minyak mentah dan produk-produknya tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tempat lain. "Tahun ini, stok minyak komersial dunia telah melampaui 5,0 miliar barel, rata-rata tumbuh pada tingkat 1,16 juta barel per hari selama tiga kuartal pertama tahun ini," kata bank Inggris itu. "Kelebihan di pasar itulah yang menekan harga." "Tidak adanya pernyataan kebijakan resmi, terutama dari Arab Saudi dalam menanggapi penurunan harga minyak, telah meninggalkan kekosongan dalam panduan (pasar)," tambahnya kepada AFP.