Harga minyak dunia
turun pada Kamis, tertekan prospek produksi Libya yang
lebih tinggi bergabung dengan pasokan global cukup dan karena pedagang
terus membukukan keuntungan dari reli tajam minggu lalu.
Laporan mingguan minyak Amerika Serikat terbaru menunjukkan
penurunan persediaan minyak mentah lebih besar dari perkiraan, namun
demikian masih tetap mendekati rekor tertinggi, lapor AFP.
Pasokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
untuk pengiriman Agustus turun untuk kelima sesi perdagangan
berturut-turut, kehilangan 86 sen atau 0,8 persen, menjadi ditutup pada
104,91 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus
turun 1,05 dolar AS atau 0,9 persen, menjadi menetap pada 111,24 dolar
AS per barel, penutupan terendah sejak 11 Juni.
"Pasar minyak mentah brent adalah segmen paling lemah dari kompleks
minyak bumi yang lebih luas pada Rabu, karena Libya tampaknya akan
membuka kembali dua terminal ekspor minyaknya lebih cepat daripada yang
diperkirakan," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Produksi Libya telah sangat terbatas selama satu tahun terakhir
karena kerusuhan, dan saat ini berdiri di sekitar 320.000 barel per
hari. Biasanya, negara di bagian utara Afrika itu memproduksi 1,5 juta
barel per hari.
"Kami masih melihat banyak ketidakpastian geopolitik -- mungkin
tidak ada banyak minyak yang segera mengalir dari Libya, Irak masih
menghadapi tantangan politik dan militer yang besar, Ukraina dan Rusia
masih bertentangan -- tetapi saat ini pasokan minyak memang terlihat
cukup."
Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan bahwa pedagang
terus melakukan aksi ambil untung, menambahkan bahwa "pasar telah
menjadi terlalu panjang."
McGillian mengatakan laporan Departemen Energi AS pada Rabu jatuh
3,2 juta barel dalam persediaan minyak mentah komersial pekan lalu,
hampir dua kali lipat jumlah yang diperkirakan, masih tersisa persediaan
dalam lima persen dari rekor tertinggi.
"Fundamental di konsumen minyak mentah terbesar dunia tetap longgar," katanya.
Sementara itu, Badai Tropis Arthur mengumpulkan kekuatan di pesisir
Amerika Serikat bagian tenggara menjelang libur panjang akhir pekan
Hari Kemerdekaan dan diperkirakan akan menjadi angin topan dalam
beberapa hari mendatang.
Namun para pedagang memperkirakan hanya berdampak terbatas pada
permintaan bensin dan harga minyak. "Saya tidak berpikir itu akan
menjadi peristiwa besar," kata McGillian.