Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

13 Desember 2013

Saham Asia Jatuh, Menuju Penurunan Mingguan Kedua Terhadap Perkiraan AS

Bloomberg (13/12) – Saham-saham Asia jatuh, dengan indeks acuan regional tersebut perpanjang penurunan mingguan keduanya, sejalan dengan membaiknya data ekonomi AS yang memicu adanya spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulus lebih awal pada pekan depan. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0.3% ke level 137.77 pada pukul 9:02 pagi di Tokyo, menuju penurunan sebesar 1.2% pada pekan ini. Indeks Topix Jepang gain 0.2% pasca yen turun 0.9% terhadap dolar kemarin. Sementara bursa di Hong Kong dan China belum buka. Indeks Topix mengalami kenaikan sebesar 44% pada tahun ini hingga kemarin, tertinggi diantara 24 bursa di negara maju yang dimonitor oleh Bloomberg, sejalan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe dan Bank of Japan berupaya untuk mengakhiri deflasi selama 15 tahun terakhir. Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0.2% sejalan dengan Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens memberikan sinyal bahwa melemahnya mata uang lokal lebih baik atas turunnya tingkat suku bunga guna membantu membaiknya ekonomi nasional. Indeks Kospi Korea Selatan jatuh sebesar 0.2% dan indeks New Zealand NZX 50 turun 0.5%.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0.1% pada hari ini. Indeks acuan tersebut turun 0.4% kemarin pasca data menunjukkan penjualan retail naik lebih dari yang diperkirakan di bulan November sejalan dengan warga Amerika membeli mobil dan mengambil keuntungan dari diskon pada musim liburan belanja. Sebuah laporan terpisah mengindikasikan bahwa applikasi klaim pengangguran naik pada pekan lalu dari penurunannya dalam hampir tiga bulan terakhir. Indeks Kenyamanan Konsumen Bloomberg naik naik ketiga kalinya berturut-turut dalam sepekan terakhir seiring para warga Amerika merasa optimis akan ekonomi Negara tersebut. (bgs)