Reuters (04/9) - Dolar melemah terhadap euro pada hari Rabu untuk pertama kalinya dalam enam sesi dan turun dari enam minggu tertingginya terhadap mata uang utama seiring data mencerminkan ekonomi dunia tumbuh mendorong risk appetite investor. Setelah membukukan keuntungan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, pelemahan dolar adalah yang paling menonjol terhadap pertumbuhan terkait mata uang, dengan dolar Australia dan Selandia Baru yang naik lebih dari 1%. Sementara dolar masih banyak dicari untuk statusnya seiring safe haven di tengah ketidakpastian seputar kemungkinan serangan pimpinan AS terhadap Suriah, investor memilih untuk membukukan keuntungan menjelang kunci nonfarm payrolls Jumat. Indeks dolar, yang sangat berkorelasi dengan US 10-tahun Treasury yields, turun 0,3% di level 82,084, di bawah puncak pada hari Selasa dari level harga 82,516, tertinggi sejak 22 Juli. Dolar terakhir diperdagangkan naik 0,1% pada level harga 99,64 yen, menurut data Reuters. (izr)