Reuters, (29/5) -- Emas beranjang naik di perdagangan Rabu menjelang siang dengan bantuan kuatnya permintaan dari China pasca kejatuhan harga hingga 1 persen di sesi sebelumnya, namun tetap utuhnya arus keluar dari exchange-traded funds kemungkinan akan membatasi potensi kenaikannya. Spot emas naik 0.6 persen di $1388.31 per ons pukul 10:11 WIB setelah jatuh ke $1373.14 pada Selasa kemarin ketika ekuitas naik berkat kuatnya data ekonomi yang dirilis Amerika tadi malam. Kontrak emas di AS turut naik 0.6 persen di $1387.40 per ons. "Kita lihat adanya permintaan tinggi di pasar berjangka Shanghai sehingga mendorong harga untuk naik," ungkap Peter Fung, kepala dealer dari Wing Fung Precious Metals di Hong Kong. "Tapi potensi kelanjutan naiknya terbatas, jadi resistensi kemungkinan berada di $1400 dan support di $1350." Harga emas di Shanghai selitar $25 diatas harga spot emas, mengindikasikan bahwa permintaan tetap kuat di China, konsumen emas terbesar kedua setelah India. Permintaan fisik emas telah meningkat di Asia sejak kejatuhan harga terbesar dalam 30 tahun terakhir yang terjadi di April lalu. Premi emas batangan menyentuh rekor tertinggi di Asia pekan lalu. Bank of America Merrill Lynch telah menurunkan perkiraan harga emas dan perak untuk tahun 2013, mengutip fundamental yang lemah dan kurangnya pembelian investasi. Sekarang bank tersebut memperkirakan harga emas untuk rata-rata $ 1.478 per ounce pada tahun 2013, 12 persen di bawah perkiraan sebelumnya sebesar $ 1.680. Kenaikan pasar ekuitas turut meredam daya tarik emas. Index Standard & Poor 500 telah menguat 16 persen sejauh tahun ini, sementara emas telah turun 17 persen - di jalur untuk penurunan tahunan pertama setelah 12 tahun mendapatkan keuntungan beruntun. Kepemilikan investasi emas di SPDR Gold Trust, exchange-traded fund terbesar dunia, jatuh ke 1,012.25 ton pada hari Selasa, terendah sejak Februari 2009. (brc)