Bloomberg (18/04) – Pasar saham Jepang jatuh, dengan Nikkei 225 Stock Average turun untuk keempat kalinya dalam lima hari perdagangan terakhir karena naiknya yen yang membebani eksportir dan penurunan harga komoditas membuat saham-saham pertambangan dan energi bergerak lebih rendah. Indeks Nikkei 225 turun 1,2 persen menjadi 13,220.07 pada penutupan perdagangan di Tokyo. Indeks Topix kehilangan 1,2 persen menjadi 1,122.97. Index tersebut pekan lalu naik ke level tertinggi sejak September 2008, melonjak 11 persen dalam enam hari setelah Bank of Japan mengumumkan rencana pembelian obligasi yang paling agresif. "Reli saham pada harapan pelonggaran moneter akhirnya berakhir," kata Masaru Hamasaki, strategist senior dari Sumitomo Mitsui Asset Management Co. "Makanya tidak heran juga ada investor yang ingin menjual." Morgan Stanley mengatakan bahwa index Topix akan jatuh kelevel 1.020 dalam waktu dekat karena investor menunggu rilis laporan pendapatan perusahaan dan perkembangan dalam reformasi ekonomi yang dijanjikan oleh bank sentral. Indeks Topix diperkirakan mengakhir tahun ini disekitar 1.270, dibandingkan dengan rata-rata perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg bulan ini ke level 1.160. Departemen Perdagangan Jepang merilis data ekonomi yang menunjukan bahwa ekspor Jepang naik 1,1 persen dari tahun sebelumnya, sementara defisit perdagangan menyempit menjadi ¥ 362.4milyar dari ¥ 777.5milyar pada bulan Februari. (brc)