Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

07 Oktober 2013

Bursa Eropa Jatuh Seiring Berlanjutnya Shutdown Pemerintah AS

Bloomberg (4/10) -- Saham-saham Eropa turun seiring jatuhnya acuan ekuitas regional untuk minggu kedua karena investor berspekulasi bahwa parlemen AS tidak akan mencapai kesepakatan mengenai anggaran federal minggu ini. Pasar berjangka AS sedikit mengalami perubahan, sementara saham-saham Asia jatuh.Indeks Stoxx Europe 600 melemah sebesar 0.3% ke level 308.63 pada pukul 8:15 waktu London. Indeks acuan tersebut jatuh sebesar 1.2% pada minggu ini,  memangkas keuntungannya untuk tahun ini menjadi sebesar 10%. Indeks berjangka Standard & Poor’s 500 naik 0.l% hari ini, sementara indeks MSCI Asia Pacific jatuh sebesar 0.2%.Shutdown parsial pemerintah AS telah memasuki hari keempat pada hari ini dengan sebanyak 800,000 pegawai pemerintahan yang dirumahkan karena perseteruan parlemen mengenai anggaran untuk tahun yang baru, mulai 1 Oktober. Laporan pekerjaan bulanan  yang seharusnya dirilis hari ini juga ditunda.Kongres juga menghadapi perselisihan mengenai kenaikan batas hutang sebesar 16.7 triliun dolar pada bulan ini. Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa telah kehabisan langkah-langkah untuk menghindari kelebihan batas hutang yang akan berakhir pada tanggal 17 Oktober mendatang. Jika hal itu terjadi, pemerintah akan kehabisan uang untuk membayar semua kewajiban hutangnya diantaranya tanggal 22 dan 31 Oktober mendatang, menurut Anggaran Resmi Pemerintah.Kemarin Departemen Keuangan AS juga mengatakan bahwa kegagalan federal dapat memicu resesi seperti krisis keuangan pada tahun 2008 atau lebih buruk. Secara terpisah, Direktur Utama IMF, Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah pidato di Washington bahwa ini merupakan “misi kritis´ bagi AS untuk menaikkan batas hutang karena bila terjadi kegagalan akan berdampak terhadap ekonomi dunia. (bgs)